2. Teori Psikologi: Teori ini berfokus pada peran seorang pemimpin dalam memotivasi pengikut dan mengembangkan sistem motivasi terbaik.
Dalam teori tersebut, gaya kepemimpinan Anies Baswedan dipuji karena mampu menginspirasi dan memotivasi masyarakat Jakarta.
3. Teori Sosiologis: Teori ini menekankan pentingnya hubungan interpersonal dalam suatu organisasi dan penyelesaian konflik organisasi.
Dalam kenyataannya, gaya kepemimpinan Anies Baswedan banyak dikritik karena penanganan konflik dan hubungannya dengan berbagai kalangan.
4. Teori Pendukung: Teori ini menekankan pada peran seorang pemimpin dalam mendukung dan memberdayakan pengikutnya.
Gaya kepemimpinan Anies Baswedan dipuji karena kemampuannya dalam mendukung dan memberdayakan masyarakat Jakarta.
5. Teori Deliberatif: Teori ini menekankan pentingnya komunikasi dan dialog dalam kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan Anies Baswedan dikritik karena ternyata kurang transparan dan tidak adanya komunikasi dengan publik.
6. Teori Kearifan Budaya: Teori ini menekankan pentingnya pemahaman dan penghormatan terhadap budaya lokal dalam kepemimpinan.
Dalam gaya kepemimpinan, Anies Baswedan dipuji karena kemampuannya memahami dan menghormati budaya lokal Jakarta.
Jadi, dalam berbagai teori kepemimpinan gaya kepemimpinan Anies Baswedan dapat dijelaskan melalui beberapa teori, antara lain teori otoriter, teori psikologis, teori sosiologis, teori suportif, teori deliberatif, dan teori kearifan budaya.