Dengan menerapkan gaya kepemimpinan transformasional, Anis Baswedan mampu memberikan pengaruh positif dan mendorong perubahan dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Berdasarkan contoh penerapan gaya kepemimpinan transformasional Anis Baswedan di dunia pendidikan, dapat diidentifikasi kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
Kelebihan:
1. Visi yang kuat dan inspiratif: Anis Baswedan memiliki visi yang jelas untuk memperbaiki kualitas dan pemerataan pendidikan di Indonesia. Visi ini menjadi pemicu perubahan dan memberikan inspirasi bagi bawahannya.
2. Memberdayakan dan memotivasi bawahan: Dengan memberikan kebebasan berinovasi dan ruang untuk berkembang, Anis mampu memberdayakan dan memotivasi para guru serta staf untuk berkontribusi dalam transformasi pendidikan.
3. Mendorong inovasi dan kreativitas: Anis mendorong perubahan dan inovasi seperti sekolah inklusi serta penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Hal ini mendorong kreativitas dan pemikiran baru dalam sistem pendidikan.
4. Membangun kerjasama dan sinergi: Anis membangun hubungan dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait seperti pemerintah daerah dan masyarakat. Ini menciptakan sinergi untuk memperluas dampak positif perubahan.
5. Menjadi teladan: Integritas, kejujuran, dan dedikasi Anis menjadikannya panutan bagi bawahannya. Ini memperkuat pengaruhnya sebagai pemimpin transformasional.
Kekurangan:
1. Resistensi terhadap perubahan: Meskipun tidak disebutkan secara spesifik, perubahan besar yang didorong Anis kemungkinan menghadapi resistensi dari pihak-pihak yang enggan berubah atau terancam oleh perubahan tersebut.
2. Keterbatasan sumber daya: Untuk melakukan transformasi besar-besaran dalam sistem pendidikan nasional, dibutuhkan sumber daya yang besar, baik finansial maupun sumber daya manusia. Hal ini bisa menjadi kendala jika tidak dikelola dengan baik.