Bos terakhir saya misalnya, saat Ramadan, biasanya mengeluarkan anggaran khusus untuk bagi-bagi THR dan minuman lebaran untuk anak buah yang tergabung dalam divisinya WALAUPUN masing-masing anak buah ini sudah mendapatkan THR sendiri dari perusahaan.
Toh rezekinya nggak berkurang, bahkan terlihat terus bertambah. Pun orang tua di rumah, saya tahu persis pengeluaran mereka cenderung lebih banyak saat Ramadan ini. Namun, saya tidak pernah mendengar mereka mengeluhkan itu. FYI, kami keluarga yang biasa saja ya. Bukan keluarga borjuis yang elap ingus aja pakai uang seratus ribuan hehe.
Yang penting, biaya yang dikeluarkan dipergunakan untuk hal yang semestinya. Ya untuk kebutuhan primer sehari-hari atau juga untuk amal. Sekali lagi, jika ngomongin gensi dan gaya hidup hedon sih, bhay-lah. Apalagi saya tahu, sebagian orang sengaja gali lubang tutup lubang untuk mewujudkan gaya hidup mewah.
Apalagi hari gini. Jika pergaulan gak dijaga, ya tenggelam. Beberapa orang yang saya kenal termasuk social climber kok, alias dengan berbagai cara ingin nampak hidup mewah walaupun cara yang ditempuh salah. Hidup mah qonaah atau merasa cukup saja. Insyaallah lebih nyaman dan barokah. Betul itu? Â Â Â
- "Regret No More" Berpuasa di Bulan Ramadan Juga Perlu Persiapan, Loh!
- Memaksimalkan Keberkahan di Bulan Ramadan, Pasang Target Aja!
- Berburu Takjir di Pasar Beduk, Yuk!
- "Yoga di Saat Sahur, Eh Bukannya Yoga Itu Diharamkan?"
- 5 Alasan untuk Menolak Ajakan Buka Bersama
- Gagal Menangis di Masjid Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang
- Inilah Tiga Rahasia agar Tetap "Strong" Bekerja Saat Ramadan
- Kocaknya Memperkenalkan Ibadah Puasa ke Seorang Bule
- Cara Jomblo "Merayakan" Romantisme Ramadan
- Inilah 2 Tempat Ngabuburit Asyik di Seberang Ulu dan Ilir Kota Palembang
- Jangan Jadi Muslim Cemen! Stop Aksi "Sweeping" Rumah Makan Saat Ramadan
- Ada (Banyak) Cinta di Meja Makan
- Jangan Lakukan 5 Hal Ini Saat Berbelanja di Pasar Beduk