Bukit Sunyi, Asrama Putri St. Don Bosco (30 November 2006.)
Catatan itu membuat pikirannya melayang pada kejadian 9 tahun yang lalu, bagaimana dengan diam-diam ia mengagumi senyum pria berkaos kuning, tak seorangpun diantara teman-temannya mengetahui hal itu. Sebuah kekaguman yang sangat ia rahasiakan.
Tanpa disadarinya , sudah begitu banyak halaman yang telah dinikmatinya, tapi, ada sesuatu yang menggelitik hatinya ketika membaca catatan pada halaman yang ini,,
“Engkau datang dengan senyum menawan,,
Menawarkan kisah cinta di hamparan sabana.
Mengukir cerita ditengah ringkik kuda
Merajut kasih dihutan cendana “
Tambolaka, 18 Desember 2013.
Perempuan muda itu senyum-senyum sendiri saat membaca halaman ini. Ah, lagi-lagi ia mengenang, bahwa ia pernah melontarkan sebaris kalimat ini
“sikon ini relatif tidak tetap bersamaan dengan dilatasi waktu, dan hal yang harus dijaga adalah komunikasi”.
Ia sendiri tidak mengetahui bagaimana semua itu berawal, yang ia tahu ia menikmati kisah ini, dan bergumam,, ini menyenangkan.....