Mohon tunggu...
Zuni Sukandar
Zuni Sukandar Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru SLB

Lahir di Magelang, 20 Mei 1971, SD-SMP di kota yang sama, S-1 di Jogjakarta, saat ini mengajar di SLB Maarif Muntilan sebagai guru tunanetra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hujan dan Kenangan

24 Maret 2021   22:02 Diperbarui: 24 Maret 2021   22:09 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kumasukkan semua barang itu dalam plastik  kresek dan secepatnya menuju musala. Kuletakkan payung di serambi musala, dalam keadaan tetap terkembang.

Kuhampiri Ibu yang berada di dalam musala. Kulihat Ibu dalam keadaan tertidur masih mengenakan mukena.

Perlahan kucoba membangunkan perempuan itu. Beberapa kali panggilanku pada Ibu seakan tidak pernah didengarnya. Akhirnya kugoyangkan perlahan tubuh rentanya.

"Ibu ... Ibu ... ini baju gantinya serta handuk. Segera ganti baju, Bu, takut nanti masuk angin."

Aku mulai penasaran saat panggilanku tidak segera mendapat jawaban.

Kembali kubangunkan Ibu dengan hati-hati. Kutepuk-tepuk bagian pinggangnya dengan perlahan.

"Bu, ini baju gantinya. Saya bantu melepas dan memakai bajunya, ya."

Kedua netra Ibu terpejam. Tangan kanan dan kirinya disatukan menahan kepalanya. Tubuhnya meringkuk.

Kini hatiku mulai was-was melihat Ibu yang tidak seperti biasanya.

"Ibu ... Ibu ... bangun, dong.  Ganti pakaian biar tidak kedinginan," pintaku sekali lagi.

Kucoba mendekatkan jariku pada lubang hidungnya. Hatiku makin tidak karuan. Tidak ada tanda-tanda udara yang dihembuskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun