Beberapa hari kemudian, seorang Bapak yang kukenal baik bertemu denganku dan memberitahu bahwa Marti itu memang suka membuat alasan yang sangat masuk akal untuk menipu orang lain. Di daerah tempat tinggalnya sudah beberapa orang yang menjadi korban.
"Pintar juga dia membuat jurus agar orang masuk ke lubangnya," batinku sambil mengelus dada.
"Sadar dong, Mar! Kamu sudah berumur, kasihan  dirimu dan sisa umur yang kau sia-siakan untuk perbuatan yang tidak benar!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H