Mohon tunggu...
Zuni Sukandar
Zuni Sukandar Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru SLB

Lahir di Magelang, 20 Mei 1971, SD-SMP di kota yang sama, S-1 di Jogjakarta, saat ini mengajar di SLB Maarif Muntilan sebagai guru tunanetra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jurus Berutang

31 Juli 2020   12:07 Diperbarui: 31 Juli 2020   14:17 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sekedhap, nggih, Mbak."

Aku meminta diri untuk ke belakang menemui suamiku yang kebetulan belum berangkat kerja.

"Mas, gimana, nih, dia minta pinjaman uang?"

"Ya sudah kasih saja, seikhlasmu, tapi jangan berharap dia mengembalikan. Sudah beri saja semampumu," kata suamiku tegas.

"Ya, baiklah."

"Mbak, nyuwun pangapunten, niki kok kula sagete namung ngaturi sementen, pun teka diasta mawon, mugi gerahipun enggal mantun," kataku sambil memberikan sejumlah uang.

Memang sudah beberapa kali suami maupun aku sering mendapat tamu yang sebenarnya ingin menipu dengan dalih bermacam-macam alasan.

Kali ini aku juga yakin mendapatkan tamu semacam itu. 

Namun suamiku sering mengatakan, hal yang membuatku tidak membebaniku meski ditipu orang dengan sejumlah uang.

"Rasah dipikir, la wong dhewe diparani lak ya berarti dheweke ki gek butuh dhuwit."

Kupikir benar juga, terserahlah mau menipu atau tidak itu menjadi urusannya dengan yang Kuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun