"Urusan Perut"
Ibarat makanan mungkin ulasan ini sudah basi. Hahahahaha, apa daya niatan blogging menurun drastis.Baique,
Sy mau bahas urusan perut selama di Manila. Karena ini temanya undercover, jadi nggak akan bahas restoran yang famous di Filipina sejenis @jollibee @iammanginasal @chowkingph . Silahkan kepoin sendiri instagramnya masing - masing restoran hits ala - ala tersebut ! So far secara rasa, masih cocok kok dengan lidah wong Indonesia.Menurut hemat Saya, orang - orang Filipina ini gemar sekali makan fast food, nggak heran restoran fast food baik internasional maupun lokal menjamur di jalanan. Tapi bagi manusia herbivora sejenis Saya, lumayan menyiksa, karena sulit nyari sayur dan buah. Oke, let's go Saya bahas makanan - makanan yang menurut Saya masuk ke dalam "undercover" atau "ora umum"
1. Pagpag
Makanan ini sukses membuat nafsu makan Saya menurun drastis. Bahasa manusiawi #pagpag adalah makanan daur ulang. Pagpag berasal dari daging sisa (sapi/ayam) yang dibuang oleh restoran/fastfood, kemudian dicuci, dibumbui, dimasak, dan dimakan kembali . Pagpag ini nggak cuma-cuma lo, meskipun dikais dari tempat sampah, orang - orang tetap harus beli, dan memang ada pekerjaan sbg pengepul pagpag. Pagpag tercipta krn masih banyaknya masyarakat yang hidup dalam himpitan ekonomi yang sulit. Meskipun pemerintah setempat sejatinya sudah menghimbau bahaya pagpag karena mengandung bakteri Salmonella yang bisa menyebabkan penyakit Hepatitis A, tapi apa daya mereka butuh hidup, butuh perut kenyang, dan alhasil pagpag tetap jadi primadona di kalangan masyarakat kurang beruntung.2. Balut
Balut ini kategori street food khasnya Filipina, tapi jangankan nyobain, ngliat orang yang lagi makan #balut aja rasanya iyuhhh sedunia. Balut adalah telur rebus yang berisi embrio bebek/ayam berumur sekitar 18-21 hari (aborted duck), biasanya dimakan dengan penambahan garam/saus khas orang sana.
3. One day old chicken (Baby Chicks)
Seperti namanya ya, street food ini berasal dari anak ayam umur sehari, digoreng dan dibumbu merah. Anak - anak ayam gemay umur segitu kalau di Indonesia suka diwarnain. Dimana letak perikehewanan orang - orang ini. Sedih rasanya, empati ke emak anak ayamnya. Tapi, kembali lagi ya ini budaya mereka.Sebenarnya masih banyak street food di Manila, seperti kwek-kwek, isaw, buko (es kelapa muda), dll. Dari sekian banyak street food yang ada, apa yang pernah Saya coba selama di Manila? Kacang goreng. Cupu? Yesss
Part 4
"Street Kids"
Beginilah efek kalau laptop dan segala printilannya masuk ICU, sementara hasrat blogging sudah membuncah tak tertahankan . Ini hanyalah pencitraan semata karena biasanya juga males nulis iki lo.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!