“Argghhhh, Ibuuuuu,
Seandainya aku tidak mengikuti saranmu kala itu,
Seandainya aku membiarkan amarahku membakar hari – hariku,
Seandainya aku mengedepankan egoku menghancurkan pertemananku,
karena pem-bully-an itu
Mungkin aku tidak bisa tersenyum manis seperti saat ini,
Bukan, bukan karena karena aku merasa menang atas pem-bully-an itu
Tapi lebih kepada ungkapan syukurku,
karena melalui nasehatmulah yang mampu meredam amarahku,
karena melalui kasih sayangmulah yang mampu meluluhkan egoku,
dan karena melalui semangatmulah yang mampu menghidupkan mimpiku.