Mohon tunggu...
zulkifli
zulkifli Mohon Tunggu... Lainnya - PNS Kemenkeu

Seorang abdi negara yang mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Keseimbangan Kehidupan-Kerja (Work Life Balance) Antara Teori dan Praktik: Sebuah Perspektif

11 Desember 2020   07:16 Diperbarui: 11 Desember 2020   07:20 2268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Efisiensi jam kerja benar-benar terjadi di KPPN kami dan lembur hampir jarang dilakukan kecuali oleh beberapa pegawai yang merasa perlu untuk bekerja di luar jam kerja. Sebagian besar dari pegawai memilih untuk pulang tepat waktu setelah jam kerja untuk kehidupan pribadi mereka. Pemanfaatan jam lembur terjadi lebih disebabkan karena masih adanya anggaran dana taktis untuk lembur. 

Mungkin praktik lembur ini bisa berbeda jika anggaran untuk lembur tidak ada. Sebagai informasi, kadang kala lembur dilakukan pegawai KPPN tidak hanya dalam rangka mengerjakan tugas sehari-hari dan masalah penyerapan anggaran akan tetapi juga dalam mencari kesibukan pada akhir pekan karena memang penulis akui bagi pegawai yang jauh dari keluarga alternatif mengisi waktu luang kadang digunakan untuk lembur di kantor. Terlebih selama masa pandemi covid-19 ini lembur benar-benar ditiadakan dan kalaupun kami lembur itupun karena sifatnya sukarela dan tidak dibayar.

  • Jumat krida

Salah satu program WLB yang penulis nilai baik adalah pelaksanaan jumat berolahraga. Ini merupakan salah satu program WLB yang cukup efektif dalam meningkatkan soliditas dan kebersamaan antar pegawai pada saat jam kerja. Jumat krida ini juga banyak dilakukan tidak hanya di lingkup KPPN saja akan tetapi banyak juga kantor pemerintahan yang melaksanakan jumat krida yang berdampak positif terhadap psikologis pegawai. 

Sayangnya kegiatan olahraga bersama terpaksa dikurangi untuk yang sifatnya di luar ruangan seperti bola voli, sepak bola dan sebagainya selama masa pandemi ini. Namun demikian, kami masih ada kegiatan jalan bersama dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan sebagai pengganti jenis kegiatan olahraga sebelum masa pandemi.

  • Pelaksanaan kegiatan bersama capacity building tahunan

program capacity building diadakan satu kali dalam satu tahun ini baik dampaknya bagi para pegawai namun demikian penulis berharap program ini bisa dilaksanakan minimal dua kali dalam satu tahun. Memang anggaran menjadi kendala untuk pelaksanaan kegiatan ini akan tetapi ada beberapa kegiatan capacity building yang berbujet murah yang belum dilaksanakan oleh KPPN. 

Kegiatan ini penulis nilai adalah sebuah kebutuhan dasar bagi pegawai agar mereka tidak melulu disibukkan dengan urusan pekerjaan belaka dan juga sebagai sarana refreshing dari suasana kantor. Sehubungan dengan adanya pandemi corona, kegiatan di tahun ini masih ditunda hingga batas waktu yang tidak dapat ditentukan dengan alasan masalah kesehatan.

  • Waktu untuk kehidupan pribadi/keluarga pegawai

Komposisi pegawai di KPPN Masohi terdiri dari 20% pegawai lokal dan sisanya 80% adalah pendatang. Sebagian besar pegawai yang berasal dari luar kota Masohi adalah tidak membawa keluarga ketika memilih mengabdi dan bekerja di KPPN dikarenakan faktor fasilitas pendidikan, kesehatan dan faktor lainnya seperti masalah pekerjaan istri pegawai KPPN yang tidak bisa ditinggalkan (commuter marriage). 

Karena hidup jauh dari keluarga menyebabkan para pegawai pendatang kurang memiliki waktu untuk kehidupan keluarga mereka. Mahalnya harga tiket juga menjadi kendala bagi para pegawai pendatang untuk bisa sering menemui keluarga ditambah dengan adanya masa pandemi sebagian besar dari pegawai pendatang kesulitan untuk pulang menemui keluarga bahkan penulis sendiri baru bisa pulang ke tempat tinggal setelah tujuh bulan lamanya. S

arana meluangkan waktu luang lebih banyak dipraktikkan dalam bentuk video call, telepon dan sistem pesan online (whatsapp atau sms). Ini yang penulis tinjau kurang baik untuk psikologis pegawai.

WLB adalah sebuah keniscayaan bagi para pegawai karena hidup mereka tidak melulu berkutat pada masalah pekerjaan. Sejauh ini program WLB berjalan cukup baik namun berpotensi terjadinya friksi bagi pegawai dengan commuter marriage.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun