Faktor-faktor yang mempengaruhi WLB
Menurut Scharbracq, dkk (2003) terdapat beberapa factor yang dapat mempengaruhi WLB pegawai yang bersumber dari karakteristik berikut:
- Kepribadian
Kepribadian pegawai berpengaruh terhadap kehidupan baik di dalam dan di luar pekerjaan di mana pegawai yang memiliki secure attachment (Summer: 2013) mengalami positive spillover dibandingkan dengan pegawai dengan insecure attachment.
- Keluarga
Harmonisnya tidaknya hubungan karyawan di keluarga mempengaruhi ada tidaknya konflik antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
- Pekerjaan
Pola kerja, beban kerja dan jumlah waktu yang digunakan pegawai dalam bekerja dapat memicu terjadinya konflik baik di dalam urusan pekerjaan maupun kehidupa pribadi karyawan.
- Sikap Â
Perwujudan dari penilaian pegawai terhadap berbagai aspek dari dunia sosial di mana penilaiannya ini dapat dipengaruhi oleh pengetahuan, perasaan-perasaan, dan kecenderungan untuk bertindak. Sikap ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi WLB pegawai. Â Kecerdasan emosi memiliki pengaruh signifikan atas hal-hal yang dialami dan dirasakan pegawai ketika menjalankan pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Menurut Martinez (2009) WLB dapat mempengaruhi kehidupan pegawai secara positif yang tercipta dengan adanya: pengurangan jam kehadiran, pengurangan turnover, peningkatan produktivitas, mengurangi biaya lembur dan mempertahankan klien. Beberapa manfaat WLB di antaranya membuat kerja pegawai menjadi lebih produktif, kreativitas pegawai dapat ditingkatkan, hidup dapat lebih harmonis dan membaiknya hubungan pegawai baik di dalam maupun di luar kantor.
Praktik WLB di lingkup Tempat Kerja Penulis
Untuk melihat berjalan tidaknya program WLB kiranya penulis perlu memberikan tinjauan atas praktik WLB yang ada di lingkup Kementerian Keuangan umumnya dan lingkup KPPN khususnya sebagai bagian dari unit Kementerian Keuangan.
Beberapa praktik WLB yang ada pada tempat kerja penulis:
- Pengurangan jam lembur