Mohon tunggu...
Zulfikar AliSPM
Zulfikar AliSPM Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa program studi Administrasi Publik

Menyukai apa yang disukai

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Identifikasi Potensi pada RW 9 Kelurahan Tanah Kali Kedinding Surabaya

5 Januari 2024   01:20 Diperbarui: 5 Januari 2024   01:33 1027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

1.Profil kelurahan : Kelurahan Tanah Kali Kedinding terletak di wilayah kota Surabaya tepatnya berada di Kecamatan Kenjeran, dengan luas wilayah sebesar 241, 030 Ha. Kelurahan Tanah Kali Kedinding terdiri dari 12 Rukun Warga (RW) dan 144 Rukun Tetangga (RT).

Secara administratif, batas-batas wilayah Kelurahan Tanah Kali Kedinding adalah sebagai berikut:

Sebelah Barat : Kelurahan Sidotopo Wetan

Sebelah Timur : Kelurahan Kedung Cowek

Sebelah Utara : Kelurahan Tambak Wedi

Sebelah Selatan : Kelurahan Bulak

Secara geografis, topografi Kelurahan Tanah Kali Kedinding merupakan wilayah industri dengan karakteristik dataran rendah.

Kelurahan Tanah Kali Kedinding berada di kawasan padat penduduk di wilayah Surabaya Utara yang berdekatan akses jalan tol penghubung wilayah Surabaya dan Pulau Madura memiliki persoalan utama kawasan padat penduduk yang mayoritas bekerja disektor industri, perdagangan dan jasa.

2.Potensi Kelurahan : Di kelurahan Tanah kali kedinding Surabaya terdapat UMKM ( Usaha Mikro Kecil Menengah ) yang ada di RW 9 yakni Urban Farming, ini merupakan upaya warga yang melibatkan PKK, tim penggerak, serta karang taruna untuk melakukan pembudidayaan, pemrosesan, dan distribusi tanaman hidroponik seperti kangkung, sawi, selada, hingga pakcoi serta toga binahong yang kemudian menjadi olahan minuman. Pada kampung RW 9 atau seringkali dijuluki sebagai kampung sayur ahong atau anak binahong ini terletak di Jl. Tanah merah Utara V, Tanah Kali Kedinding, kec.Kenjeran, kota Surabaya, Jawa Timur 60129.

Sesuai dengan julukan nya kampung sayur ahong, UMKM ini menciptakan ikon kampung yang layak untuk dicontoh kampung lain karena pemanfaatan lahan dan sumberdaya nya baik dari alam maupun dari kreatifitas manusia itu sendiri, seperti penanaman toga, pemanfaatan daun kering yang bisa dijadikan pupuk maupun untuk makanan maggot (belatung) yang nantinya bisa digunakan untuk pakan ternak maupun untuk proses penjualan serta ,penghijauan kampung agar lebih sedap di pandang mata.

Ini menunjukan bahwa kampung bisa menjadi bersih dan ada ekonomi yang sudah berjalan, seperti menjual hasil toga maupun untuk dikonsumsi sendiri sehingga mengurangi hasil impor.

3.Analisis fungsi Manajemen terkait identifikasi potensi Rw 9 kelurahan Tanah Kali Kedinding Surabaya

Fungsi Perencanaan (Planning)

Fungsi perencanaan (planning) dalam konteks manajemen merujuk pada proses sistematis yang melibatkan penetapan tujuan, identifikasi sumber daya yang diperlukan, dan pengembangan rencana tindakan untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan merupakan langkah awal dalam siklus manajemen yang memungkinkan suatu organisasi atau individu menetapkan arah dan visi masa depan.

Dalam pengelolaan potensi UMKM Urban Farming di Rw.09 fungsi perencanaan membantu kelurahan menetapkan tujuan jangka pendek dan panjang terkait pengembangan UMKM Urban Farming. Hal tersebut melibatkan peningkatan produksi, ekspansi lahan, dan peningkatan keterampilan, kedisiplinan atau kesadaran diri, serta perilaku positif terhadap lingkungan. Kelurahan juga merumuskan strategi pengembangan yang sesuai. Hal ini melibatkan identifikasi kekuatan lokal, keaktifan anggota, dan tren pasar yang dapat dimanfaatkan. Seperti merencanakan penjualan dalam maupun luar area, pengurangan atau meminimalisirkan hasil pembelian untuk bibit tanaman serta memaksimal kan penjualan, serta merencanakan agar warga kampung lain agar bisa memanfaatkan pengembangan lahan untuk proses ketahanan pangan.

Fungsi Organisasi (Organizing)

Fungsi organisasi (organizing) dalam konteks urban farming merujuk pada proses pengaturan dan strukturisasi berbagai elemen yang terlibat dalam kegiatan pertanian. Ini mencakup pengelompokan sumber daya, alokasi peran dan tanggung jawab, serta pembentukan struktur yang efektif untuk mencapai tujuan urban farming.

Pada RW.09 UMKM urban farming di kampung si ahong ini melibatkan warga sekitar Rw.09 untuk meluangkan sedikit waktu terkait penanaman hidroponik dan toga. Tak luput dari itu pembantu lain seperti Ibu ibu PKK, petugas kebersihan kampung, Karang Taruna juga ikut membantu dalam pelaksanaan urban farming.

Fungsi Pelaksanaan (Actuanting)

Dalam konteks manajemen, ini adalah salah satu fungsi manajemen yang melibatkan penerapan rencana kerja dan pengorganisasian sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi. Ini mencakup langkah-langkah seperti memotivasi tim, memberikan petunjuk kepada personel, mengelola sumber daya, dan memastikan bahwa tindakan yang diambil sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya.

Pelaksanaan urban farming ini dimulai pada 3 tahun yang lalu, yang bermula dari kesadaran warga akan kepedulian lingkungan sekitar, warga berinisiatif melakukan penghijauan di daerah sekitar rumah untuk menanam tanaman hidroponik seperti tomat, selada, dll. Dilanjut oleh perkumpulan rapat warga karena tanaman yang di tanam tumbuh subur dan melanjutkannya hingga sekarang, warga sekitar berkontribusi penuh untuk melanjutkan penanaman toga yang nanti hasilnya digunakan kebutuhan warga maupun untuk dijual.

Penanaman tersebut sampai di lihat oleh walikota Surabaya bapak Eri Cahyadi dan dibanggakan sebagai contoh kampung yang berhasil membuat ekonomi dam ketahanan pangan, walikota turut senang sehingga memberikan bantuan perorangan untuk mengembangkan lahan dan tanaman tersebut.

Fungsi pengawasan (Controlling)

Fungsi pengawasan (controlling) dalam manajemen merujuk pada proses evaluasi dan perbandingan hasil aktual dengan rencana yang telah ditetapkan. Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa kegiatan organisasi berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya.

Untuk meningkatkan pengembangan Kampung Sayur Ahong Kenjeran, kampung tersebut mendapatkan bantuan pendampingan dan pembinaan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Salah satunya adalah pemasaran atau penjualan yang akan menggandeng hotel dan restoran.

Ditemui di lokasi yang sama, Ketua RW 09 Kampung Sayur Ahong Kenjeran, Yoyok Suhendra mengaku bersyukur karena Cak Eri dan Ning Rini melakukan peninjauan dan pengawasan langsung terhadap Kampung Sayur Ahong Kenjeran.

Analisis fungsi manajemen menurut George G.Terry (1958)

George R. Terry, 1958 dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 10) membagi empat fungsi dasar manajemen, yaitu Planning(Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Pelaksanaan) dan Controlling (Pengawasan). Keempat fungsi manajemen ini disingkat dengan POAC.

a. Planning (Perencanaan)

George R. Terry dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 10) mengemukakan tentang Planning sebagai berikut, yaitu : “Planning is the selecting and relating of facts and the making and using of assumptions regarding the future in the visualization and formulation to proposed of proposed activation believed necesarry to accieve desired result”.

“Perencanaan adalah pemilih fakta dan penghubungan fakta - fakta serta pembuatan dan penggunaan perkiraan - perkiraan atau asumsi – asumsi untuk masa yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan – kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan”

Dalam pengelolaan potensi UMKM Urban Farming di Rw.09 fungsi perencanaan membantu kelurahan menetapkan tujuan jangka pendek dan panjang terkait pengembangan UMKM Urban Farming. Hal tersebut melibatkan peningkatan produksi, ekspansi lahan, dan peningkatan keterampilan, kedisiplinan atau kesadaran diri, serta perilaku positif terhadap lingkungan. Kelurahan juga merumuskan strategi pengembangan yang sesuai. Hal ini melibatkan identifikasi kekuatan lokal, keaktifan anggota, dan tren pasar yang dapat dimanfaatkan. Seperti merencanakan penjualan dalam maupun luar area, pengurangan atau meminimalisirkan hasil pembelian untuk bibit tanaman serta memaksimal kan penjualan, serta merencanakan agar warga kampung lain agar bisa memanfaatkan pengembangan lahan untuk proses ketahanan pangan.

b. Organizing (Pengorganisasian)

Pengorganisasian tidak dapat diwujudkan tanpa ada hubungan dengan yang lain dan tanpa menetapkan tugas - tugas tertentu untuk masing - masing unit. George R. Terry dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011:38) mengemukakan tentang organizing sebagai berikut, yaitu:

“Organizing is the determining, grouping and arranging of the various activities needed necessary for the attainment of the objectives, the assigning of the people to thesen activities, the providing of suitable physical factors of enviroment and the indicating of the relative authority delegated to each respectives activity.”

“Pengorganisasian ialah penentuan, pengelompokkan, dan penyusunan macam - macam kegiatan yang dipeelukan untuk mencapai tujuan, penempatan orang - orang (pegawai), terhadap kegiatan - kegiatan ini, penyediaan factor - faktor physik yang cocok bagi keperluan kerja dan penunjukkan hubungan wewenang, yang dilimpahkan terhadap setiap orang dalam hubungannya dengan pelaksanaan setiap kegiatan yang diharapkan.”

Pelaksanaan urban farming ini dimulai pada 3 tahun yang lalu, yang bermula dari kesadaran warga akan kepedulian lingkungan sekitar, warga berinisiatif melakukan penghijauan di daerah sekitar rumah untuk menanam tanaman hidroponik seperti tomat, selada, dll. Dilanjut oleh perkumpulan rapat warga karena tanaman yang di tanam tumbuh subur dan melanjutkannya hingga sekarang, warga sekitar berkontribusi penuh untuk melanjutkan penanaman toga yang nanti hasilnya digunakan kebutuhan warga maupun untuk dijual.

Penanaman tersebut sampai di lihat oleh walikota Surabaya bapak Eri Cahyadi dan dibanggakan sebagai contoh kampung yang berhasil membuat ekonomi dam ketahanan pangan, walikota turut senang sehingga memberikan bantuan perorangan untuk mengembangkan lahan dan tanaman tersebut.

c. Actuating (Pelaksanaan/Penggerakan) Menurut George R. Terry dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 82) mengatakan bahwa :

“Actuating is setting all members of the group to want to achieve and to strike to achieve the objective willingly and keeping with the managerial planning and organizing efforts”.

“Penggerakan adalah membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok agar supaya berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha- usaha pengorganisasian dari pihak pimpinan”.

Untuk meningkatkan pengembangan Kampung Sayur Ahong Kenjeran, kampung tersebut mendapatkan bantuan pendampingan dan pembinaan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Salah satunya adalah pemasaran atau penjualan yang akan menggandeng hotel dan restoran.

Ditemui di lokasi yang sama, Ketua RW 09 Kampung Sayur Ahong Kenjeran, Yoyok Suhendra mengaku bersyukur karena Cak Eri dan Ning Rini melakukan peninjauan dan pengawasan langsung terhadap Kampung Sayur Ahong Kenjeran.

d. Controlling (Pengawasan) Menurut George R. Terry (Sukarna, 2011: 110) mengemukakan bahwa controlling, yaitu:

“Controlling can be defined as the process of determining what is to accomplished, that is the standard, what is being accomplished. That is the performance, evaluating the performance, and if the necessary applying corrective measure so that performance takes place according to plans, that is conformity with the standard”.

“Pengawasan dapat dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu standard, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan,menilai pelaksanaan, dan bila mana perlu melakukan perbaikan -perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana, yaitu selaras dengan standard (ukuran)”.Pengawasan mempunyai perananan atau kedudukan yang penting sekali dalam manajemen, mengingat mempunyai fungsi untuk menguji apakah pelaksanaan kerja teratur tertib, terarah atau tidak. Dengan demikian control mempunyai fungsi untuk mengawasi segala kegaiatan agara tertuju kepada sasarannya, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Fungsi pengawasan (controlling) dalam manajemen merujuk pada proses evaluasi dan perbandingan hasil aktual dengan rencana yang telah ditetapkan. Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa kegiatan organisasi berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya.

Untuk meningkatkan pengembangan Kampung Sayur Ahong Kenjeran, kampung tersebut mendapatkan bantuan pendampingan dan pembinaan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Salah satunya adalah pemasaran atau penjualan yang akan menggandeng hotel dan restoran.

Ditemui di lokasi yang sama, Ketua RW 09 Kampung Sayur Ahong Kenjeran, Yoyok Suhendra mengaku bersyukur karena Cak Eri dan Ning Rini melakukan peninjauan dan pengawasan langsung terhadap Kampung Sayur Ahong Kenjeran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun