" Nama ku Alisha Anindya Ayu. Panggil saja Alisha. " ucapnya dengan senyum manisnya.
" Nama yang cantik. Kini giliranku, nama ku Athayya Baihaqi. Panggil saja Atha. "
" Baiklah, tapi saya tidak menanyakan nya pada mu. " ucapnya dengan wajah polosnya.
Atha malu karena sikap nya yang bodoh itu. Ia belum pernah merasakan rasa ini sebelumnya. Ia bingung harus berbuat apa. Atha memilih diam seribu bahasa dari pada melakukan hal bodoh lagi. Atha pura-pura sibuk memberi makan kucing jalanan itu.
" Baiklah kalau begitu senang bertemu dengan mu Atha. Saya pamit mau pulang, ibu saya mungkin akan khawatir jika saya mengulur waktu di luar. " kata Alisha sambil pergi meninggalkan tempat itu.
" T-tunggu.. " belum sempat melanjutkan perkataan nya, gadis itu sudah pergi menjauh.
***
Atha melamun memikirkan gadis itu. Alisha berhasil membuat nya terkesima. Ingin rasanya bertemu dengan nya lagi. Tetapi ia tak tahu dimana rumah nya tempat ia tinggal. Baru kali ini ia melihat Alisha di kampung ini. Ia berfikir mungkin saja ia anak kampung sebelah yang sedang melewati kampungnya. Atha bertekad bahwa ia harus menemukan dimana tempat tinggal Alisha, gadis berhati emas itu.
Keesokan hari nya, ia sedang libur dari kerjanya. Ia memanfaatkan waktunya untuk mencari tahu dimana tempat Alisha tinggal. Ia menyusuri semua rumah yang ada di kampungnya. Hingga akhirnya ia menemukan rumah yang ditujunya. Alisha berada di halaman rumahnya, ia sedang menyirami tanaman yang ada di halaman rumah nya. Ternyata ia tinggal di rumah nya Bu Astri. Apakah mungkin Alisha adalah anaknya Bu Astri. Pertanyaan itu muncul di kepala nya. Tapi ia bingung, mengapa selama ini ia baru melihat Alisha jika ia adalah anak dari Ibu Astri. Alisha mengetahui bahwa Atha sedang memperhatikan nya. Ia merasa tidak nyaman karena ia merasa di mata-matai oleh Atha.
" Sedang apa kamu disana? " tanya Alisha
" T-tidak. Saya hanya melihat bunga-bunga yang cantik itu. " jawab Atha dengan gugup karena sebenarnya ia sedang memperhatikan Alisha.