Segala puji penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya lah saya sebagai penulis dapat menyelesaikan penyusunan cerpen “ Last Hope for Last Love Jilid 2 : Analis BenCi “. Namun sebagai manusia biasa, saya tak luput dari kesalahan ataupun kekhilafan baik pada teknik penulisan maupun pemilihan kata.Â
Saya menyadari bahwa tanpa arahan dan masukan-masukan dari berbagai pihak yang telah membantu, mungkin saya tidak bisa menyelesaikan cerpen ini tepat waktu. Cerpen ini dibuat sedemikian rupa hanya sebagai inspirasi kepada anak muda Indonesia untuk selalu memanfaatkan kesempatan berkarya dan berinovasi selagi muda, terlebih khusus karya tulis.
Maka dengan kerendahan hati, saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penyelesaian cerpen, termasuk sosok dibalik cerpen ini. Terimakasih untukmu Kakak...
Semoga karya tulis ini dapat menghibur dan mudah dipahami bagi para pembaca, terlebih khusus untuk dirinya.
Pontianak, 26 Juli 2020
Penulis
Dibalik sebuah perjuangan, tidak ada perkataan lagi yang telah diberikan. Meskipun hanya sebatas senyuman yang perlahan hilang, itu hanyalah sebuah langkah menuju terciptanya kenangan entah itu manis atau pahit.Â
Bagaikan senyawa garam yang terbentuk dari reaksi antara asam dan basa, harapan yang berujung BenCi seakan penuh dengan tanda tanya dan kebimbangan. Apakah benar-benar penuh kebencian bagaikan asam atau benar-benar cinta seperti basa ? Tanda tanya yang sangat mengusik jiwa dan raga ini.Â
Hamparan sajadah masih menjadi pilihan untuk tempatku mengadu dan tadahan tangan masih menjadi sarana untuk tempatku berharap. Semoga dilema ini berujung pada kebahagiaan yang tak tertakar.
Gagal jadi Analis, Semoga Sukses Jadi Penulis