Mohon tunggu...
Zulfan Amirul Ghozali
Zulfan Amirul Ghozali Mohon Tunggu... Lainnya - Kasi pemerintahan di kantor Desa Pangkalan Lunang

Hobi berolahraga ragi baik bersepeda, futsal, maupun bola kaki.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gaya Kepemimpinan Kepala Desa dan Dampaknya terhadap Perangkat Desa serta Kesejahteraan Masyarakat

17 Oktober 2024   13:27 Diperbarui: 17 Oktober 2024   14:07 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dok. Zulfan Amirul Ghozali  - AI

Sebaliknya, kepemimpinan otoriter yang minim komunikasi dan keterlibatan bawahan dapat menimbulkan ketegangan dan konflik internal. Perangkat desa mungkin merasa bahwa kebijakan yang diterapkan tidak adil atau tidak sesuai dengan kondisi di lapangan, sehingga mengurangi efektivitas kerja mereka.

3. Dampak Gaya Kepemimpinan terhadap Kesejahteraan Masyarakat

Gaya kepemimpinan kepala desa juga berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat di desa tersebut. Dampak ini dapat terlihat dalam berbagai aspek, seperti:

a. Kesejahteraan Ekonomi

Kepala desa yang memiliki gaya kepemimpinan transformasional atau partisipatif sering kali fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat, misalnya melalui pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) atau peningkatan akses terhadap pelatihan keterampilan. Program-program ini berkontribusi pada peningkatan pendapatan dan pengurangan kemiskinan di desa.

Sebaliknya, kepemimpinan yang otoriter mungkin lebih sulit dalam mendorong inisiatif ekonomi masyarakat karena kurangnya partisipasi dan pemberdayaan. Akibatnya, kesejahteraan ekonomi masyarakat dapat stagnan atau bahkan menurun.

b. Kualitas Pelayanan Publik

Gaya kepemimpinan yang partisipatif memungkinkan masyarakat untuk ikut menentukan prioritas pembangunan, sehingga program yang dilaksanakan lebih sesuai dengan kebutuhan nyata. Hal ini meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah desa.

Namun, jika kepala desa menerapkan gaya kepemimpinan otoriter, pelayanan publik dapat terhambat oleh kebijakan yang tidak fleksibel dan tidak mempertimbangkan kebutuhan masyarakat. Masyarakat mungkin merasa kurang puas karena pelayanan yang diberikan tidak efektif atau tidak menyentuh masalah-masalah utama yang dihadapi.

c. Pemberdayaan Sosial dan Pendidikan

Kepemimpinan transformasional sering kali mendorong pemberdayaan sosial dan peningkatan kualitas pendidikan masyarakat. Kepala desa dapat memfasilitasi program-program pelatihan dan pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat. Hal ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup tetapi juga membuka lebih banyak peluang kerja bagi warga desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun