Mohon tunggu...
Zulfah Nur Rahman
Zulfah Nur Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya seorang mahasiswa program studi bimbingan dan konseling fakultas keguruan dan ilmu pendidikan semester 6 di universitas ahmad dahlan

seorang yang suka mencari ilmu atau hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Pendidikan Islam di Era Society 5.0

21 Juli 2021   23:00 Diperbarui: 22 Juli 2021   01:27 5043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 menurut Andreja merupakan gerakan nyata terhadap perkembangan informasi dan teknologi yang semakin canggih (Rojko, 2017). Kemajuan tersebut menjadi sebuah tantangan bagi dunia pendidikan termasuk pendidikan islam dan seluruh komponen masyarakat. 

Oleh karena itu, untuk menghadapi munculnya society 5.0 dibutuhkan inovasi-inovasi yang kreatif dan tepat dalam upaya menghadapi tantangan yang akan muncul di era society 5.0 (Putra, 2019). Peranan guru sangat penting dalam hal pendidikan agama islam dalam menghadapi era society 5.0. 

Guru Pendidikan agama islam harus memiliki 3 (tiga) kemampuan diantaranya adalah sebagai berikut: Kemampuan dalam memecahkan suatu masalah, Kemampuan untuk bisa berfikir secara kritis, dan Kemampuan untuk berkreativitas dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan dari munculnya era society 5.0 (Umro, 2020).

PEMBAHASAN

Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dalam kehidupan manusia. Kata islam sendiri merujuk dalam perilaku yang mempertahankan diri dalam pendidikan Agama Islam dengan menunjukkan sisi lain dari pendidikan, yaitu pendidikan yang berlandaskan Islam.  

Pendidikan agama islam adalah suatu sistem kependidikan yang mencakup seluruh aspek yang dibutuhkan oleh hamba Allah, sebagaimana Islam telah menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan manusia, baik duniawi maupun akhirat (Arifin, 2009). Tujuan pendidikan islam adalah segala sesuatu yang diharapkan tercapainya setelah suatu usaha atau kegiatan selesai. 

Problem umat islam saat ini diakibatkan oleh adanya orientasi pendidikan agama yang kurang tepat. Maka dari itu, ada tiga hal yang bisa dikemukakan untuk membuktikan kekurang-tepatan orientasi pendidikan yang yaitu: 

Pertama, Pendidikan agama saat ini lebih berorientasi pada belajar tentang agama, oleh sebab itu banyak orang mengetahui nilai-nilai tentang ajaran agama, tetapi perilakunya tidak menunjukan nilai-nilai ajaran agama yang diketahuinya. 

Kedua, Tidak tertibnya penyusunan dan pemilihan materi-materi pendidikan agama yang sering ditemukannya hal-hal yang seharusnya dipelajari lebih awal, malah terlewatkan. berbeda dengan azhab yang dianut mayoritas, maka diklaim sebagai sesat dan menyimpang. 

Ketiga, kurangnya penjelasan yang luas dan mendalam serta kurangnya penguasaan semantic dan generic atas istilah-istilah kunci dan pokok dalam ajaran agama sehingga sering ditemukan penjelasan yang sudah sangat jauh dan berbeda dari makna, spirit, dan konteksnya. 

Pada gilirannya kondisi semacam ini menjadikan ajaran-ajaran agama yang dipegang dan dianggap benar oleh para pemeluknya adalah ajaran agama yang sudah sejarah ratusan tahun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun