Ada dua hal tentang Ilkay Gundogan: mencintai Liga Champions, dan mimpinya adalah bermain untuk Barcelona. Kini, keduanya telah terwujud. Bisakah orang yang dipanggil Gundo oleh Pep ini menyempurnakan cinta dan mimpinya di Barcelona, atau malah sebaliknya?
***
Tak ada proses yang mudah dilakukan oleh setiap insan untuk mencapai suatu tujuan dan keinginannya. Termasuk Ilkay Gundogan. Jauh sebelum Ilkay menjadi pesepakbola hebat dan jadi seorang petarung yang mematikan di sektor lapangan tengah seperti yang kita lihat sekarang, Ilkay merasakan pahitnya kehidupan sejak umur delapan tahun.Â
*Didepak akademi Schalke 04
Disadur dari The Players Tribune, saat itu Ilkay berhasil diterima di Akademi Schalke 04. Nestapa! Pergelangan kakinya bermasalah. Dokter menyuruhnya berhenti bermain bola selama enam bulan. Bahkan, saat ke sekolah, ada kaos kaki khusus yang Ilkay pakai untuk penyembuhan kaki pergelangannya itu. Saat itu, berjalan saja Ilkay sulit, apalagi mau main bola. Akhirnya, kurang lebih semusim di akademi tadi, Schalke mendepaknya. Artinya, jika dalam semusim di akademi itu tak berlanjut, berarti ditolak. Ilkay, merasakan hal yang tak diinginkan itu.Â
Akhirnya, Ilkay pulang kampung. Bersama teman sepermainannya bermain bola untuk tim lokal, hanya untuk bersenang-senang. Tiga tahun berikutnya, pihak Schalke menelpon orang tua Ilkay, Ilkay diinginkan Schalke. Namun, Ilkay menolak. Rasa perih penolakan pada beberapa tahun silam tatkala di akademi masih membekas di hati saudara laki-laki, Ilker ini.
*Pada usia 18 tahun, Ilkay Gundogan masuk tim profesional
Ya, di usia itu, Ilkay bermain bersama tim utama Bochum di pramusim. Ilkay mencetak satu gol di laga persahabatan. Enam bulan berikutnya, Ilkay meninggalkan rumahnya untuk menandatangani kontrak bersama tim Nurnberg.Â
Yang memberikan kabar hangat itu adalah Pamannya, Ilhan. Saat Ilkay duduk di halaman sekolahnya saat istirahat, sedang makan dengan teman-temannya, Pamannya, Ilhan datang menjemput Ilkay pakai mobil, berjalan mendekati Ilkay lalu menyuruh Ilkay mengemas barang-barangnya. "Mengapa?" Tanya Ilkay. "Kamu akan pergi ke Nurnberg besok. Mereka telah menawarimu kontrak," ujar Pamannya itu.Â
*Tangis haru keluarga Ilkay sebab sepak bola