Mohon tunggu...
Zubaili
Zubaili Mohon Tunggu... Guru - Guru Honorer - Aceh. "Belajar Harus Berguru, Bukan Meniru"

Menulis adalah bagian dari belajar. Dengan belajar, kita bisa mengajar... Dengan mengajar, kita bisa belajar...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wanita Berjubah Putih

20 Juni 2022   14:10 Diperbarui: 20 Juni 2022   14:13 1097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
[gambar ilustrasi, Gambar ilustrasi, http://lunacyme.blogspot.com]

"Udah, Bang!" Jawab Mus polos.

"Kalau udah, sekarang kita pulang ke Lampulo. Abi, Ummi, dan Kakak masih belum ditemukan." Sambung Fajar mengajak.

"Iya, bang" jawab Mus dengan raut muka yang gelisah dan sedih.

Akhirnya mereka segera bersiap-siap untuk berangkat

***

Setelah menempuh perjalanan lebih kurang 20 menit.

Tibalah mereka di Lampulo.

Suasana hari itu menyedihkan. Rumah-rumah porak-poranda, sebagian mayit masih tergeletak di sana sini, sebagian terjepit, tersangkut, dan kebanyakan tergeletak di antara puing-puing dengan posisi telungkup. Mereka mulai melangkah bersama-sama menelusuri puing-puing bangunan tersebut. Angker sich. tapi demi mencari orang tua dan kakak mereka yang masih belum ditemukan, selamat atau sudah tiada. Tak ada rasa takut sedikitpun.

Terlihat, semua orang tampak sibuk mencari sanak keluarganya, tak terkecuali Mus dkk. Mereka sibuk mencari, terus berjalan setapak demi setapak mengelilingi kampung tempat tinggal mereka yang sudah luluh lantak diterjang badai besar Tsunami yang terjadi Minggu, 26 Desember 2004, sekitar jam 08.15 Wib.

 ****

Matahari pun mulai tenggelam sedikit demi sedikit. Pertanda malam segera datang. Mereka mulai berhenti mencari. Dan memilih kembali pulang ke tempat pamannya. Tiba dirumah, jam sudah menunjukkan pukul 20.00 Wib. dengan rasa capek dan lelah, mereka langsung menyapa pamannya yang sudah dari tadi menunggu dan berharap berita yang menggembirakan yang didapatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun