Karena memahami bahwa ilmu harus didahulukan daripada ucapan dan amal, Imam Al-Bukhari menjelaskan hal ini secara khusus dalam bab yang berjudul Bab Al-'Ilm Qabla Al-Qaul wal Al-Amal (Bab ilmu sebelum ucapan dan perbuatan).
Allah berfirman:Â
fa’a lam annahu laillahaillallah
Artinya:Â
"Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu." (Muhammad: 19) Ibnu Mandzur dalam kamusnya, Lisan Al-Arab berkata:
خشع خشع - يخشع - خشوعا
Artinya adalah "Menundukkan pandangannya ke tanah, menurunkan, dan merendahkan suaranya."
 خشع بصره = menundukkan pandangannya.
اختشع= ia menunduk dan mencondongkan (dadanya).
Jika hati menjadi khusyuk, ia akan diikuti oleh seluruh anggota badan. Karena anggota badan akan mengikuti hati, sebagaimana sabda Nabi "Ketahuilah, sesungguhnya dalam jasad ada segumpal darah, jika ia baik maka seluruh jasad pun menjadi baik, jika ia rusak maka rusak pula seluruh jasadnya. Ketahuilah, ia adalah hati."
Jika hati telah khusyuk, maka telinga, mata, kepala, wajah, dan semua anggota badan, serta segala hal yang dilahirkan dari semuanya termasuk juga perkataan akan khusyuk pula.
(HR. Muslim)