Mohon tunggu...
Sarah Nurul Khotimah
Sarah Nurul Khotimah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Unpad Bandung; buku, musik, film, game, dan perjalanan ... http://zohrahs.tumblr.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

"Membaca" Film Supernova

27 Desember 2014   13:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:22 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

=> “Kamu bungsu?” | “Kok tahu?” | “Puteri Bungsu dari Kerajaan Bidadari, tidak menyangka aku akan menemukanmu secepat ini?”

=> “Aku sedang tidak selera untuk disiksa.”

=> “Mahal saja banyak yang mau, apalagi kalau saya pasang murah?”

=> “Fee saya yang kurang mahal? Atau kamu yang mulai nagih?”

=> “Hatiku masih meleleh saat kamu memanggilku Puteri.”

=> “Kamu kalah. Aku sudah kangen duluan.” | *lalu puisi* sudah kumenangkan pertaruhan ini … bla … bla … bla …

=> “Re, tolong. Aku diperkosa.”

=> “Ini rumah teman kamu? Dia sudah tidak keluar selama dua hari ini.”

=> “Aku mencintaimu. Setidaknya kita tamat dalam rasa cinta.”

Semua puisi Fere. Semua gumaman Rana. Semua kata-kata dari Supernova. Semua dialog Diva. Sama.

Oke, sebagai orang yang terbiasa dengan hapalan ketika di pesantren, saya memang lumayan mudah mengingat sesuatu kalau sedang niat. Banyak kan orang seperti ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun