Mohon tunggu...
Zein Muchamad Masykur
Zein Muchamad Masykur Mohon Tunggu... Dosen - UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

"Yang penting nulis, bukan nulis yang penting"

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Toxic Relationship: Ketika Cinta Lebih Pahit dari Empedu Kambing

23 Juli 2024   22:05 Diperbarui: 23 Juli 2024   22:09 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Know When to Walk Away
Kadang, pilihan terbaik adalah pergi. Memang tidak mudah, tapi ingat, kamu layak mendapatkan yang lebih baik.

6. Healing Time
Setelah keluar dari toxic relationship, beri waktu untuk dirimu sendiri. Healing itu proses, bukan microwave yang bisa instan.

Kesimpulan: Love Shouldn't Hurt

Gambar oleh Julie Rose Pixabay
Gambar oleh Julie Rose Pixabay
Cinta memang buta, tapi bukan berarti kita harus menutup mata terhadap red flags. Toxic relationship bisa sangat merusak, baik secara mental maupun fisik. Tapi ingat, selalu ada jalan keluar. Kamu layak mendapatkan cinta yang membuatmu tumbuh, bukan cinta yang membuatmu layu seperti tanaman kekurangan air.

Jadi, mulai sekarang, mari kita jadikan hubungan kita lebih sehat dari makanan organik dan lebih manis dari gula aren. Karena pada akhirnya, cinta yang sehat itu seperti es krim di hari panas: menyegarkan, membahagiakan, dan bikin ketagihan (dalam arti yang baik, tentunya).

Nah, bagaimana pengalamanmu dengan toxic relationship? Ada tips lain yang ingin dibagikan? Yuk, share di kolom komentar! (Tapi ingat ya, kolom komentar bukan tempat untuk curhat tentang mantan. Hehe.)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun