Mohon tunggu...
Zein Muchamad Masykur
Zein Muchamad Masykur Mohon Tunggu... Dosen - UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

"Yang penting nulis, bukan nulis yang penting"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tips-Tips Menjadi Orang Gagal: Panduan Lengkap Menuju Kehidupan yang Tidak Produktif

16 Juli 2024   22:27 Diperbarui: 21 Juli 2024   14:01 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat datang, wahai para pencari kegagalan! Apakah Anda lelah dengan kesuksesan yang terus-menerus menghantui hidup Anda? Apakah Anda merasa terbebani oleh prestasi dan pencapaian yang tak henti-hentinya Anda raih? Jangan khawatir! Artikel ini hadir untuk menyelamatkan Anda dari jeratan kesuksesan yang menyebalkan itu.

Dalam era di mana motivasi dan inspirasi bertebaran di mana-mana, kita akan melawan arus dan memberikan Anda panduan komprehensif tentang bagaimana menjadi orang yang gagal dengan penuh kebanggaan. Siapkan diri Anda untuk menyelami dunia kegagalan yang menakjubkan!

1. Selalu Bilang "Ntar Ah"

Mengapa mengerjakan sesuatu hari ini jika bisa ditunda sampai besok, minggu depan, atau tahun depan? Prokrastinasi adalah seni halus yang harus Anda kuasai jika ingin menjadi orang gagal sejati.

Menurut teori motivasi temporal (Temporal Motivation Theory) yang dikemukakan oleh Piers Steel dan Cornelius J. Knig, prokrastinasi terjadi ketika nilai dari melakukan tugas saat ini lebih rendah daripada melakukannya di masa depan. Jadi, gunakan teori ini sebagai pembenaran ilmiah untuk menunda-nunda pekerjaan Anda!

Pro tip: Pasang alarm untuk mengingatkan Anda menunda pekerjaan. Setiap kali alarm berbunyi, katakan pada diri sendiri, "Nanti saja ah, masih ada waktu kok.

2. Kembangkan Skill "Aku Gak Bisa!"

Mengapa harus positif jika Anda bisa negatif? Kembangkan kritikus internal Anda hingga mencapai level master. Setiap kali Anda hendak melakukan sesuatu, pastikan untuk menghancurkan kepercayaan diri Anda terlebih dahulu.

Psikolog Albert Ellis, pencetus Rational Emotive Behavior Therapy (REBT), mengidentifikasi pemikiran irasional sebagai sumber masalah psikologis. Nah, kita akan membalik teorinya: jadikan pemikiran irasional sebagai sumber kegagalan Anda!

Contoh mantra harian: "Aku tidak mungkin bisa melakukan ini. Aku pasti gagal. Lebih baik tidak usah mencoba saja."

3. Jadi Biasa Saja, Menonjol itu Bahaya!

Mengapa harus berusaha keras jika Anda bisa menjadi biasa-biasa saja? Jadilah alergi terhadap segala bentuk keunggulan. Ingat, mediokritas adalah zona nyaman bagi orang gagal.

Teori Zona Proksimal Perkembangan (Zone of Proximal Development) dari Lev Vygotsky menjelaskan area di mana seseorang dapat berkembang dengan bantuan orang lain.

Kita akan memodifikasinya menjadi "Zona Stagnasi yang Nyaman" - area di mana Anda bisa tetap tidak berkembang tanpa gangguan siapapun.

Mantra untuk diucapkan setiap pagi: "Hari ini aku akan berusaha untuk tidak berusaha sama sekali."

4. Kuasai Seni Membuat Alasan

Menjadi orang gagal yang sukses membutuhkan kreativitas dalam membuat alasan. Jangan pernah mengakui kesalahan sendiri - selalu ada faktor eksternal yang bisa disalahkan!

Teori Atribusi dari Fritz Heider menjelaskan bagaimana orang menafsirkan peristiwa dan bagaimana hal ini berhubungan dengan pemikiran dan perilaku mereka. Gunakan teori ini untuk selalu mengaitkan kegagalan Anda dengan faktor-faktor di luar kendali Anda.

Contoh alasan kreatif: "Aku tidak bisa menyelesaikan tugas karena ada anomali gravitasi di kamarku yang membuat pensil terus-menerus jatuh dari meja."

5. Latihan Skill NetFlix dan Santuyy

Mengapa harus produktif jika Anda bisa menonton Netflix seharian? Jadilah ahli dalam maraton serial TV. Ingat, setiap episode yang Anda tonton adalah satu langkah menuju kegagalan yang gemilang.

Teori Penggunaan dan Gratifikasi (Uses and Gratifications Theory) dalam komunikasi massa menjelaskan bagaimana orang menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kita akan menggunakannya sebagai pembenaran untuk menghabiskan waktu dengan media hiburan: "Aku sedang memenuhi kebutuhan psikologisku untuk melarikan diri dari realitas."

Pro tip: Buat spreadsheet untuk melacak jumlah jam yang Anda habiskan menonton TV. Semakin banyak, semakin baik!

6. Scroll is My Life

Di era digital ini, menjadi orang gagal tidaklah lengkap tanpa kecanduan media sosial. Habiskan waktu Anda scrolling tanpa henti, membandingkan hidup Anda yang "gagal" dengan kesuksesan palsu orang lain di Instagram.

Teori Perbandingan Sosial yang dikemukakan oleh Leon Festinger menjelaskan bahwa individu memiliki dorongan untuk mengevaluasi diri mereka, sering dengan membandingkan diri dengan orang lain. Gunakan teori ini untuk membenarkan obsesi Anda dengan kehidupan orang lain di media sosial.

Mantra media sosial: "Hidupku tidak akan pernah seindah feed Instagramnya influencer."

7. Cultivate Learned Helplessness

Mengapa harus berusaha jika Anda bisa menyerah? Kembangkan ketidakberdayaan yang dipelajari (learned helplessness) dalam diri Anda. Percayalah bahwa Anda tidak memiliki kontrol atas hidup Anda.

Psikolog Martin Seligman mengembangkan konsep learned helplessness melalui eksperimen dengan anjing. Kita akan mengadopsi konsep ini untuk kehidupan manusia: yakinkan diri Anda bahwa tidak ada gunanya berusaha karena Anda pasti akan gagal.

Motto hidup: "Untuk apa mencoba? Toh hasilnya akan sama saja."

8. FOMO (Fear of Missing Out) is My Life Philosophy

Jadikan FOMO sebagai filosofi hidup Anda. Selalu merasa cemas bahwa Anda melewatkan sesuatu yang lebih baik, sehingga Anda tidak pernah bisa fokus pada apa yang sedang Anda lakukan.

Teori Kebutuhan Psikologis Dasar (Basic Psychological Needs Theory) dari Ryan dan Deci menjelaskan bahwa manusia memiliki kebutuhan dasar akan otonomi, kompetensi, dan keterikatan. Kita akan memodifikasinya menjadi kebutuhan akan ketidakpuasan konstan dan kecemasan sosial.

Mantra FOMO: "Pasti ada sesuatu yang lebih menarik di luar sana. Aku harus tahu semuanya!"

9. Jangan Pernah Dukung Diri Anda Sendiri!

Mengapa harus mendukung diri sendiri jika Anda bisa menghancurkan diri sendiri? Jadilah ahli dalam seni sabotase diri. Setiap kali ada kesempatan untuk maju, pastikan untuk menggagalkannya dengan brilian.

Teori Kognitif Sosial dari Albert Bandura menjelaskan bagaimana perilaku, lingkungan, dan faktor pribadi saling memengaruhi. Kita akan menggunakannya untuk memastikan bahwa semua faktor ini bekerja sama untuk menghambat kemajuan Anda.

Contoh sabotase diri: Tidur larut malam sebelum ujian penting, atau "tidak sengaja" menghapus tugas yang sudah dikerjakan berjam-jam.

10. Jauhi Tanggung Jawab!

Tanggung jawab adalah musuh utama kegagalan. Kembangkan alergi terhadap segala bentuk tanggung jawab. Ingat, orang gagal yang sukses selalu bisa melempar tanggung jawab ke orang lain.

Teori Locus of Control dari Julian Rotter menjelaskan bagaimana individu memandang kendali atas kehidupan mereka. Kita akan memastikan bahwa locus of control Anda selalu eksternal - yakinkan diri bahwa Anda tidak pernah bertanggung jawab atas apa pun yang terjadi dalam hidup Anda.

Mantra anti-tanggung jawab: "Bukan salahku, itu tanggung jawab orang lain."

11. Jangan Berhenti Overthinking!

Mengapa harus bertindak jika Anda bisa menghabiskan waktu berjam-jam memikirkan segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi? Jadilah ahli dalam overthinking. Semakin rumit dan tidak realistis pemikiran Anda, semakin baik.

Teori Kognisi Berlebihan (Cognitive Overdrive Theory) menjelaskan bagaimana pemikiran yang berlebihan dapat menghambat kinerja. Kita akan menggunakan teori ini sebagai panduan untuk memastikan bahwa Anda selalu terjebak dalam lingkaran pemikiran yang tidak produktif.

Latihan overthinking: Bayangkan 100 skenario terburuk yang mungkin terjadi jika Anda mencoba sesuatu yang baru, lalu gunakan itu sebagai alasan untuk tidak melakukannya.

12. Selalu Bertindak Menjadi Korban!

Mengapa harus menjadi pemenang jika Anda bisa menjadi korban? Kembangkan mentalitas korban yang kuat. Selalu merasa bahwa dunia tidak adil pada Anda dan bahwa Anda adalah korban dari keadaan.

Teori Atribusi Internal-Eksternal dari Bernard Weiner menjelaskan bagaimana orang mengatribusikan kesuksesan dan kegagalan. Kita akan memastikan bahwa Anda selalu mengatribusikan kegagalan Anda pada faktor eksternal dan kesuksesan (jika ada) pada keberuntungan semata.

Mantra korban: "Dunia memang tidak adil padaku. Aku selalu menjadi korban keadaan."

13. Komplain itu Hal yang Wajib! 

Jadilah ahli dalam seni mengeluh. Ingat, orang gagal yang sukses selalu bisa menemukan sesuatu untuk dikeluhkan, bahkan dalam situasi paling positif sekalipun.

Teori Peristiwa Afektif (Affective Events Theory) dari Howard M. Weiss dan Russell Cropanzano menjelaskan bagaimana emosi dan suasana hati mempengaruhi kinerja kerja. Kita akan menggunakannya untuk memastikan bahwa Anda selalu berada dalam suasana hati negatif, siap untuk mengeluh tentang apa pun.

Latihan mengeluh: Setiap pagi, buat daftar 10 hal yang bisa Anda keluhkan hari itu. Pastikan untuk membagikannya dengan semua orang yang Anda temui.

14. Jadi Ember Informasi!

Di era informasi ini, pastikan untuk tenggelam dalam lautan data tanpa pernah benar-benar memahami atau mengaplikasikan apa pun. Konsumsi informasi sebanyak mungkin tanpa filter atau refleksi.

Teori Overload Informasi dari Bertram Gross menjelaskan bagaimana kelebihan informasi dapat menghambat pengambilan keputusan. Kita akan menggunakan ini sebagai panduan untuk memastikan bahwa Anda selalu merasa kewalahan dan tidak mampu bertindak.

Motto informasi: "Lebih banyak selalu lebih baik, bahkan jika aku tidak mengerti apa-apa."

15. Takuti Hal-Hal yang Buat Sukses!

Terakhir, dan mungkin yang paling penting, kembangkan fobia terhadap kesuksesan. Ingat, kesuksesan adalah ancaman terbesar bagi status Anda sebagai orang gagal.

Teori Self-Handicapping dari Edward E. Jones dan Steven Berglas menjelaskan bagaimana orang sengaja menciptakan hambatan untuk kesuksesan mereka. Kita akan menggunakan ini sebagai blueprint untuk memastikan bahwa Anda selalu berada selangkah di belakang kesuksesan.

Mantra anti-sukses: "Kesuksesan hanya akan membawa masalah. Lebih baik tetap gagal dan aman."

Kesimpulan: Jalan Menuju Kegagalan yang Gemilang

Selamat! Jika Anda telah membaca sampai sini dan berniat untuk menerapkan tips-tips di atas, Anda sudah selangkah lebih dekat menuju kegagalan yang gemilang. Ingat, menjadi orang gagal bukanlah tugas yang mudah - dibutuhkan dedikasi, konsistensi, dan komitmen untuk terus-menerus menghindari kesuksesan.

Namun, di balik semua satire dan humor dalam artikel ini, ada pesan serius yang ingin disampaikan. Seringkali, tanpa sadar, kita menerapkan "tips-tips menjadi orang gagal" ini dalam kehidupan kita sehari-hari. Prokrastinasi, overthinking, mentalitas korban, dan kebiasaan buruk lainnya dapat menghambat potensi kita untuk berkembang dan mencapai kesuksesan.

Jadi, mungkin saatnya kita melakukan introspeksi. Apakah ada kebiasaan "gagal" yang tanpa sadar kita terapkan dalam hidup? Mungkin dengan mengenali dan memahami kebiasaan-kebiasaan ini, kita bisa mulai mengubahnya dan bergerak ke arah yang lebih positif.

Ingat kata-kata bijak dari Samuel Beckett: "Ever tried. Ever failed. No matter. Try again. Fail again. Fail better." Mungkin kegagalan memang tidak bisa dihindari, tapi kita selalu bisa belajar dan tumbuh dari setiap kegagalan.

Jadi, apakah Anda siap untuk gagal... dalam menjadi orang gagal? Mungkin itu adalah kegagalan terbaik yang bisa Anda capai!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun