Motto hidup: "Untuk apa mencoba? Toh hasilnya akan sama saja."
8. FOMO (Fear of Missing Out) is My Life Philosophy
Jadikan FOMO sebagai filosofi hidup Anda. Selalu merasa cemas bahwa Anda melewatkan sesuatu yang lebih baik, sehingga Anda tidak pernah bisa fokus pada apa yang sedang Anda lakukan.
Teori Kebutuhan Psikologis Dasar (Basic Psychological Needs Theory) dari Ryan dan Deci menjelaskan bahwa manusia memiliki kebutuhan dasar akan otonomi, kompetensi, dan keterikatan. Kita akan memodifikasinya menjadi kebutuhan akan ketidakpuasan konstan dan kecemasan sosial.
Mantra FOMO: "Pasti ada sesuatu yang lebih menarik di luar sana. Aku harus tahu semuanya!"
9. Jangan Pernah Dukung Diri Anda Sendiri!
Mengapa harus mendukung diri sendiri jika Anda bisa menghancurkan diri sendiri? Jadilah ahli dalam seni sabotase diri. Setiap kali ada kesempatan untuk maju, pastikan untuk menggagalkannya dengan brilian.
Teori Kognitif Sosial dari Albert Bandura menjelaskan bagaimana perilaku, lingkungan, dan faktor pribadi saling memengaruhi. Kita akan menggunakannya untuk memastikan bahwa semua faktor ini bekerja sama untuk menghambat kemajuan Anda.
Contoh sabotase diri: Tidur larut malam sebelum ujian penting, atau "tidak sengaja" menghapus tugas yang sudah dikerjakan berjam-jam.
10. Jauhi Tanggung Jawab!
Tanggung jawab adalah musuh utama kegagalan. Kembangkan alergi terhadap segala bentuk tanggung jawab. Ingat, orang gagal yang sukses selalu bisa melempar tanggung jawab ke orang lain.
Teori Locus of Control dari Julian Rotter menjelaskan bagaimana individu memandang kendali atas kehidupan mereka. Kita akan memastikan bahwa locus of control Anda selalu eksternal - yakinkan diri bahwa Anda tidak pernah bertanggung jawab atas apa pun yang terjadi dalam hidup Anda.
Mantra anti-tanggung jawab: "Bukan salahku, itu tanggung jawab orang lain."
11. Jangan Berhenti Overthinking!
Mengapa harus bertindak jika Anda bisa menghabiskan waktu berjam-jam memikirkan segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi? Jadilah ahli dalam overthinking. Semakin rumit dan tidak realistis pemikiran Anda, semakin baik.
Teori Kognisi Berlebihan (Cognitive Overdrive Theory) menjelaskan bagaimana pemikiran yang berlebihan dapat menghambat kinerja. Kita akan menggunakan teori ini sebagai panduan untuk memastikan bahwa Anda selalu terjebak dalam lingkaran pemikiran yang tidak produktif.