Mohon tunggu...
Sekarwati
Sekarwati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kampanye Marah vs Kampanye Ramah, Pilih Mana?

9 April 2019   20:41 Diperbarui: 9 April 2019   21:13 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari cara berkampanye seperti itu, publik harusnya bisa menilai mana yang lebih baik. Akan memilih calon pemimpin yang suka marah-marah dan menebar ketakutan, atau memilih presiden yang mengajak bergembira, santun dan menawarkan optimisme.

Bila kita waras dan berakal sehat, tentu saja, kita akan memilih cara kampanye Jokowi. Ini bukan soal sentimen pribadi, tetapi lebih pada perbandingan secara rasional membedakan mana yang baik dan buruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun