Mohon tunggu...
Zidny Qonita Addini
Zidny Qonita Addini Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi melukis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Budaya dalam Pendidikan di Dunia Arab

19 Januari 2024   11:17 Diperbarui: 19 Januari 2024   11:20 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian dan Korelasi Budaya dan Pendidikan

Kebudayaan adalah rangkaian konsep yang digunakan untuk menginterpretasikan lingkungan dan pengalaman manusia, menciptakan suatu pandangan hidup bagi kelompok tertentu. Pandangan hidup tersebut mencakup kepercayaan, nilai-nilai, perilaku, dan simbol-simbol yang diterima dan dipahami oleh mereka melalui proses komunikasi dari satu generasi ke generasi berikutnya (Syaharuddin dkk., 2019). Nilai kebudayaan yang dimiliki suatu negara tidaklah terpisah dengan pendidikan yang diberikan pada penduduknya. Kebudayaan dan pendidikan, saling memengaruhi secara timbal balik. Apabila terdapat perubahan dalam kebudayaan, maka pendidikan juga dapat dipengaruhi dan mengalami perubahan, dan sebaliknya, perubahan dalam pendidikan dapat memengaruhi kebudayaan. Menurut pandangan Jamali Sahrodi (2008), pendidikan dapat dianggap sebagai proses di mana seseorang dalam memahami nilai-nilai budaya yang mempengaruhi perilakunya (Widyastuti, 2021)

Pendidikan adalah upaya yang disengaja untuk meneruskan warisan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pendidikan membentuk generasi saat ini sebagai contoh yang diambil dari ajaran generasi sebelumnya. Pendidikan merupakan suatu proses untuk meningkatkan, memperbaiki, dan mengubah pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan perilaku seseorang atau kelompok. Tujuan utama pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan manusia melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan pelatihan. Pendidikan diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang utuh, melibatkan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terintegrasi (Rahman dkk, 2022)

Kehadiran pendidikan berbanding lurus dengan keberadaan manusia. Pendidikan merupakan bagian peraturan kehidupan  dan pembentukkan manusia. Oleh karena itu, aturan-aturan dalam sistem kebijakan pendidikan yang dirancang oleh pemerintah dapat dipengaruhi oleh budaya setempat, mengingat budaya dapat membentuk dan mempengaruhi kehidupan manusia setempat. Kebudayaan dihadirkan dan berkembang melalui berbagai tahapan selama ratusan tahun sehingga tidak hanya hadir begitu saja. 

Pengaruh Budaya dalam Pendidikan di Dunia Arab

Negara-negara di Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Suriah, dan Mesir  memiliki pengaruh besar dalam budaya di dunia Arab. Kebudayaan di dunia Arab dapat berupa bahasa Arab, agama Islam, musik, arsitektur, dan lain sebagainya yang dapat berpengaruh di dalam aspek pendidikan (Badkoobeh Hazaveh & Arabameri, 2020; Hussein, 2018, 2019; Mahfud et al., 2022; Mohammadi & Hazeri, 2021). Budaya-budaya yang dimiliki  seperti agama Islam, bahasa Arab, kesetaraan gender, identitas nasional dan pan-Arabisme berperan penting dalam pendidikan di dunia Arab. 

Dalam Pendidikan di dunia Arab ajaran agama Islam merupakan pembelajaran utama yang diberikan sejak awal pendidikan. Islam  merupakan agama yang terkait dengan budaya karena dapat memberikan ruang dalam pertukaran ide, tradisi, dan praktik di antara Islam dan budaya yang sudah ada sebelumnya. Oleh karena itu Islam bukanlah sekedar agama namun cara hidup manusia dengan memberikan nilai-nilai kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan norma-norma kehidupan lainnya yang dipengaruhi oleh agama Islam. Islam tidak hanya merupakan agama tetapi juga suatu cara hidup yang diberikan dalam proses pendidikan. (Alavi & Azizi, 2021; Zakaria & AbdulTalib, 2010).

Di dunia Arab, pendidikan juga dipengaruhi oleh budaya bahasa yakni bahasa Arab. Selain pada aspek linguistik, bahasa Arab juga berperan dalam humanistik atau sosial manusia. Bahasa Arab memiliki sistem linguistik yang pasti dan telah disepakati oleh penutur bahasa (nthiq bi al-'Arabiyyah) mulai dari segi leksikologi, morfologi, dan fonologi, sintaksis, dan semantiknya. Bahasa Arab dengan kejelasan ketuturan bahasanya ini digunakan oleh mayoritas negara di Timur Tengah.  Oleh karena itu bahasa Arab merupakan bahasa resmi penyampaian pembelajaran di dunia Arab. Penggunaan bahasa Arab berperan dalam pemahaman budaya yang ada seperti ajaran-ajaran Islam, sejarah, sastra, dan pengetahuan terhadap warisan kitab yang turun-menurun yakni Al-Quran (Zakaria & AbdulTalib, 2010).

Pemahaman terhadap peran jenis kelamin juga berpengaruh di dunia Arab. Menurut Budhwar et al., (2010), kehidupan sosial wanita lebih diatur dibandingkan kepada laki-laki.  Salah satu perbedaan mencolok di dunia Arab dengan negara lain adalah adanya pembedaan hukum dan budaya yang bersandar pada jenis kelamin. Seperti pada Saudi Arabia, perempuan mengikuti pendidikan di sekolah khusus wanita, memiliki bank, dan pusat perbelanjaan yang terpisah dari laki-laki. Namun, pembedaan ini juga menciptakan keterbatasan bagi perempuan dalam berinteraksi secara bebas dibandingkan dengan laki-laki (Budhwar et al., 2010). Ketidaksetaraan gender sudah menjadi bagian penduduk di dunia Arab, di mana perempuan sejak usia dini telah dibentuk oleh keyakinan bahwa mereka tidak memiliki hak yang setara dengan laki-laki dan diharapkan untuk bertindak sesuai dengan "peran" yang telah ditetapkan (Syed et al., 2018).

Beberapa negara di wilayah Arab masih menghadapi hambatan tradisional terkait peran gender yang berpotensi mempengaruhi keterlibatan perempuan dalam bidang pendidikan. Norma-norma budaya dan sosial dapat menjadi halangan bagi perempuan yang berkeinginan untuk mengejar pendidikan tinggi di luar rumah. Akses yang minim bagi perempuan terkadang menghambat dalam proses pendapatan pendidikan (Lefdahl-Davis, 2015) sehingga reputasi di salah satu negara di dunia Arab yakni, Arab Saudi dianggap sangat buruk dalam bidang kesetaraan gender di mata dunia. (Ulrichsen, 2019). Oleh karena itu, saat ini telah diupayakan dalam peningkatan akses dan kesetaraan laki-laki dan perempuan khususnya terkait pendidikan. Sejumlah negara di wilayah Arab telah melibatkan perempuan dalam semua tingkat pendidikan, termasuk jenjang pendidikan tinggi. Pendidikan agama Islam yang terus diberikan membantu dalam pemahaman kesetaraan perempuan sehingga diharapkan dapat membentuk pandangan masyarakat terhadap peran perempuan dan laki-laki dalam pendidikan dimana perempuan berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan dihormati seperti di dalam Al-Quran (Ramadhan, 2020).

Selain itu, budaya dalam segi identitas nasional dan pan-Arabisme yang disampaikan dalam pendidikan membawa pengaruh yang besar dalam pendidikan dunia Arab. Identitas nasional yang merupakan kesadaran kebersamaan suatu bangsa dimana melalui pendidikan di dunia Arab pembelajaran kerap ditekankan melalui budaya, sejarah, dan bahasa Arab itu sendiri. Identitas nasional juga berpengaruh terhadap bahasa yang digunakan dalam penyampaian pengajaran serta dikenalkan pembentukan negara di dunia Arab dengan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi sebelumnya. Dalam memperkuat identitas nasional, negara di dunia Arab kerap mengenalkan nilai-nilai dan tradisi lokal yang dimiliki (Febrianti, 2022)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun