Mohon tunggu...
Zidna Davva Amani
Zidna Davva Amani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa dari Institut Seni Surakarta, Prodi Film dan Televisi. Memiliki hoby Film, Sepakbola, Dan Media.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Tari Gambyong sebagai Ikon Masyarakat Jawa, yang berasal dari Kota Surakarta

2 Januari 2025   17:15 Diperbarui: 2 Januari 2025   17:36 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tari Gambyong memiliki sejumlah ciri khas yang memiliki makna pada setiap aspek meliputi gerakan, musik, busana.  . Berikut adalah deskripsi detail tentang elemen-elemen utama yang menjadi karakteristik Tari Gambyong: 

1. Gerakan Tarian

- Lembut dan Anggun: Gerakan Tari Gambyong sangat menonjolkan kehalusan, mulai dari gerakan tangan (nggripit), leher (glenak-glenik), hingga kaki yang menapak dengan ritmis. 

- Keseimbangan dan Harmoni: Seluruh gerakan, termasuk anggukan kepala, pandangan mata, dan posisi tubuh, harus selaras dengan irama gamelan. 

- Gerakan Tangan: Tangan bergerak seperti melambai dengan posisi jari yang lentik dan teratur, melambangkan keanggunan perempuan Jawa. 

- Gerakan Kaki: Kaki bergerak dengan langkah kecil namun teratur, menambah kesan lemah lembut tanpa kehilangan energi. 

- Gerakan Selendang: Selendang yang dikenakan penari digunakan sebagai alat pendukung tarian, digerakkan dengan lemah gemulai untuk mempertegas keindahan gerakan. 

2. Musik Pengiring

- Iringan Gamelan Jawa: Gamelan Jawa menjadi pengiring utama Tari Gambyong. Alat musik seperti kendang, gong, siter, gender, dan bonang menciptakan harmoni yang lembut namun ritmis. 

- Peran Kendang: Kendang memiliki peran penting dalam mengatur tempo dan dinamika gerakan tarian. Penari harus peka terhadap perubahan tempo yang ditentukan oleh kendang. 

- Lagu Pengiring: Lagu yang mengiringi Tari Gambyong biasanya bertema sukacita, rasa syukur, atau doa kepada alam, seperti lagu "Pangkur" atau "Ladrang." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun