Pergaulan bebas menjadi isu yang ramai diperbincangkan di media sosial dan juga didunia nyata.banyak penelitian membahas tentang pergaulan bebas baik di tingkat nasional maupun internasional.lalu apasih arti pergaulan bebas? Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana "bebas" yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma agama yang ada.Pergaulan bebas dapat mengakibatkan kenakalan pada remaja.Kenakalan merupakan suatu permasalahan dalam dunia Pendidikan, mulai ditingkat SD, SMP, SMA, bahkan sampai ke Perguruan Tinggi. Kenakalan remaja tersebut rentan terjadi pada masa usia sekolah karena pengaruh dari lingkungan sekitar yang kurang mendukung serta perngaruh teman sebaya yang kurang baik.Fenomena pergaulan bebas ini,semakin marak terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Sayangnya, dampak dari pergaulan bebas ini tidak hanya dirasakan oleh remaja atau orang dewasa saja, tetapi juga dapat memengaruhi anak-anak usia dini. Meski anak-anak di usia ini belum terlibat langsung dalam pergaulan bebas, mereka bisa terpengaruh melalui berbagai faktor seperti lingkungan keluarga, teman sebaya, dan media sosial.Berikut contoh pergaulan bebas seperti penggunaan narkoba dikalanagn remaja dan anak-anak,seks di luar nikah,merokok dan meminum minuman keras,tawuran dan lain sebagainya.
Contoh Kasus
Banyak kasus yang terjadi akibat pergaulan bebas,berikut beberapa kasus tersebut :
Pada tahun lalu,didapat Kasus pergaulan bebas di usia anak sekolah dasar, Tiga siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) dilaporkan positif narkoba efek dari pergaulan bebas. Badan Narkotika Nasional (BNN) Poso,Sulawesi Tenggara merencanakan akan melakukan rehabilitasi terhadap ketiga siswa tersebut.
"Positif 3 orang, ini siswa SD," ujar Kepala BNNK Poso AKBP Kahar Muzakkir saat menggelar press release akhir tahun, Kamis (21/12/2023).
Kahar menyebut, pihaknya sudah melakukan tes urine kepada 20 siswa di salah satu SD di Poso dengan hasil 3 di antaranya dinyatakan positif. Mereka terpapar barang haram tersebut karena pergaulan bebas dengan ingin coba-coba mengonsumsi.
Kasus selanjutnya,Dinukil dari laman Harian Singgalang, pada tahun 2016 lalu, viral kembali di media sosial pada tahun 2023 kemaren, polisi mengungkap kasus asusila di Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar.
Peristiwa yang membuat gempar itu diduga dilakukan oleh anak berusia 7 hingga 12 tahun dengan melibatkan empat anak perempuan 10 laki-laki.
Yonef mengatakan bahwa,perbuatan tak wajar itu terungkap dari kecurigaan warga, termasuk guru mengaji dan sekolah anak-anak tersebut. Saat diminta keterangan, mereka mengakui perbuatan mesum yang mereka lakukan.
Kapolsek Lintau Buo,AKP Yonef Aeria mengatakan, pihaknya menyarankan anak- anak tersebut dilakukan pembinaan khusus dan pengecekan medis.
Kasus pergaulan bebas anak usia remaja dan dewasa,Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencatat usia remaja di Indonesia yang sudah pernah melakukan hubungan seksual di luar nikah. Paling muda-di rentang umur 14 - 15 tahun-tercatat sebanyak 20 persen sudah melakukan hubungan seksual. Lalu, diikuti dengan usia 16 - 17 tahun sebanyak 60 persen. Sedangkan di umur 19 - 20 tahun sebanyak 20 persen. Hal itu diungkapkan BKKBN berdasarkan data Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2017.
Akibat dari pergaulan bebas banyak yang mengajukan dispensansi nikah,didapat dari Dari data Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama, jumlah kasus dispensasi kawin per 8 Februari 2023 ada lebih dari 50 ribu kasus. Sebanyak 80% di antaranya adalah kasus hamil sebelum menikah.
Selajutnya dilansir dari detik.com, kasus di didunia negara dengan budaya seks paling bebas didunia,salah satunya negara Prancis adalah satu-satunya negara yang terbuka dengan anak-anak dalam urusan seksual, pemerintah prancis melegalkan anak berumur 12 tahun untuk menonton film yang menampilkan seks ganas.
Sangat miris,hali tentunya perlu menjadi perhatian bersama,maka sangat penting untuk dibahas dan diselesaikan dengan solusi yang tidak hanya tambal sulam melainkan solusi yang komprehensi,mulai dari perbaikan individu,lingkungan,bahkan pada tingkatan yang leih besar yaitu kebijakan dari  negara,karena jika dibiarkan,maka akan melahirkan generasi-generasi yang rusak,menyimpang dan tidak berkualitas bagi peradaban bangsa.
Dampak Pergaulan BebasÂ
1. Kecanduan narkoba
Narkoba berupa bahan/zat yang jika dikonsumsi dapat dapat mengubah pikiran,suasana hati,dan perilaku seseorang.Narkoba dapat menimbulkan kecanduan baik dari segi fisik dan psikologis,berdampak negatif bagi kesehatan fisik,psikologis,gangguan moral dan sosial.seperti kasus anak sekolah dasar yang terdampak narkoba dampak mempengaruhi kondisi fisik ataupun psikis bagi pengomsumsi,anak sulit untuk berpikir jernih,banyak penentangan,sulit diatur,serta  mengalami penurunan dalam aktivitas belajar anak. Penggunaan narkoba sangat dilarang dinamapun. Karena sangat membahayakan bagi kehidupan.
2. Minum-minuman yang mengandung alkohol
Bentuk kencenderungan sesorang dalam menyalurkan kesenangan salah satunya dengan mabuk-mabukkan.Orang yang suka mabuk tidak peduli dengan akibat yang ditimbulkan dari perbuatannya.Mabuk-mabukkan merupakan kebiasaan negatif yang dapat merusak masa depan seseorang.Pengonsumsi minuman beralkohol semakin marak terjadi, tidak hanya di kalangan orang dewasa, tetapi juga di kalangan remaja dan anak-anak. Meskipun jumlahnya tidak banyak, jika kebiasaan ini dibiarkan berlanjut, bisa menimbulkan ketergantungan.Hal ini, berdampak negatif bagi anak,karena anak yang betada pada usia dini cenderung melihat dan mencontoh lingkungan tempat dia tinggal.Â
3. Seks bebasÂ
Seks bebas di kalangan remaja seringkali terkait dengan percintaan, dan tidak dapat dipungkiri bahwa anak-anak SD pun mulai mengenal perasaan cinta, yang kemudian memunculkan praktik pacaran. Banyak anak SMP/SMA, bahkan yang tidak bersekolah, menjadikan pacaran sebagai kegiatan untuk bersenang-senang tanpa menganggapnya sebagai sesuatu yang serius.Banyak kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh remaja. Ini semua terjadi karena faktor pergaulan. Seks bebas adalah perbuatan keji yang sangat dilarang agama. Seks bebas penyebab pokok kerusakan moral manusia.Akibat seks bebas yang paling fatal akan terjangkit penyakit menular seksual yang merupakan penyakit mematikan,menghasilkan kehamilan yang tidak diinginkan sehingga terjadi aborsi,terpaksa menikah dini tidak dibarengi ilmu dan kesiapan yang memadai sehingga terjadilah perceraian.Maka dari itu, rusaklah tatanan kehidupan masayarakat. Hal ini sangat memprihatinkan, apalagi yang melakukan adalah generasi muda.Padahal,suatu bangsa akan berkembang jika pemudanya berkembang dan berjuang demi bangsa dan negaranya, tapi apa yang terjadi pada negara kita ini dimana remajanya mulai kehilangan moral secara drastis akibat pergaulan bebas yang satu ini.
Faktor PenyebabÂ
Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi terjadinya pergaulan bebas
1. Faktor Internal
Faktor yang berasal dalam diri anak dan remaja kurangnya pegangan hidup dalam hal keyakinan/agama dan ketidakstabilan emosi remaja,dimana pada kondisi remaja yang labil dan sering terbawa arus pergaulan bebas,mereka kesulitan memilih pergaulan yang baik di lingkungannya,hal ini juga  dipegaruhi oleh pemikiran yang menjamur sekuler-liberal di kalangan para pemuda yang menjauhkan nilai agama dalam kehidupan dijauhkannya agama dalam hal pergaulan yang mengatur hunungan dengan lawan jenis,sehingga akhirnya kebablasan.Kehidupan serba bebas hanya memikirkan kesenangan dan hawa nafsu semata tanpa memikirkan penyebab dan sanksi dari perbuatan tersebut.
2. Faktor Eksternal
a. Pengaruh Media sosial
Saat ini dunia maya banyak dikonsumsi oleh generasi muda.Beragam konten pornografi dan perilaku tidak senonoh tersedia, baik melalui film, sinetron, iklan, maupun dalam kehidupan nyata. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Jones yang menjelaskan bahwamedia massa seperti film, musik, bacaan dan televisi telah mengajarkan kepada mereka bahwa seks itu romantis, merangsang dan menggairahkan.Konten ini bebas diakses oleh siapa saja, bahkan anak-anak. Akibatnya, mereka yang melihat adegan tersebut cenderung terdorong untuk menirunya, terutama di kalangan remaja yang masih labil.
b. KeluargaÂ
Banyak keluarga yang abai terhadap anak-anaknya. Orang tua ada, tetapi seolah tidak ada karena tidak menjalankan perannya sebagai pendidik bagi anak.Kesibukan kerja sering kali dijadikan alasan untuk mengabaikan pendidikan anak. Akibatnya, anak tumbuh tanpa pengawasan orang tua dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadget
c. Lingkungan MasyarakatÂ
Masyarakat yang kurang peduli individualis dengan perilaku pergaulan bebas atau hal yang mendekatinya seperti pacaran, remaja yang kebablasan dianggap suatu hal yang lumrah.padahal pacaran merupakan suatuu aktivitas tanpa komitmen yang dapat menghantarkan pada tindakan menyimpang seperti seks bebas.
d. Teman Â
lingkungan pertemanan yang negatif yang mengajak pada perilaku menyimpang seperti mencoba narkoba,ajakan berpacaran gaul bebas,jika tidak melakukan aktivitas tersebut mendapat julukan kurang gaul tidak asyik dan julukan lainnya.hal ini yang mendorong anak melakukan tindakan menyimpang demikian
c. PemerintahÂ
Kurang seriusnya pemerintah dalam menagani kasus pergaulan bebas,situs-situs pornografi masih bisa diakses bebas,pengedar narkoba masih marak,film-film,sinetron romansa yang kebablasan masih ditanyangkan di televisi dan lain sebaginya.hal ini cukup menjadi perhatian bersama karena pengaruh dari media sangat berdampak dan mempengeruhi hasrat remaja untuk melakukan seks diluar nikah.
SolusiÂ
berikut solusi yang tepat untuk mengatsi pergaulan bebas yang semakin marak di kalangan generasi muda :Â
a. Peran keluarga
Peran keluarga sangat berpengaruh bagi perkembangan anak Kedudukan orang tua ibu dan bapak peranannya sangat penting dalam membina dan mengembangkan potensi yang ada pada diri setiap anak--anaknya, sebelum anak-anak itu memasuki atau melanjutkan kejenjang pendidikan formal.pentingnya orang tua menjadi pendidik sekaligus teladan bagi anak mulai menananmkan pemahaman /akidah islam yang kokoh menyakini bahwa Allah maha melhat dan mengawasi setiap perbuatan hambanya,juga menumbuhkan ras takut akan siksa di akhirat akibat melanggar aturan agama.selain itu juga mengenalkan kepqda anak tentang syariat allah bahwa dalam islam mengatur pergaulan laki-laki dan perempuan,aturan interaksi laki-laki dan perempuan,laki-laki harus menjaga pandangan dan perenpuan harus menutup aurat.dengan hal ini anak dapat mengerti batasan pergaulan anatara laki-laki dan perempuan sehingga dapat membatasai interaksi dengan lawan jenis.
Akidah yang kokoh akan melahirkan takwa. Sikap takwa akan menjadi pelindung bagi anak agar tidak terjerumus ke dalam lingkungan dan pergaulan yang salah.
b. Pendidikan di sekolahÂ
Penerapan sistem pendidikan berbasis akidah islam yang didukung oleh sistem pergaulan islam.penerapan sistem ini akan mseemastikan bahwa pendidkan seks education bukan sekedar pengetahuan anatomi atau resiko kesehatan tetapi sebuah upaya membentuk karakter dan perilaku berdasarkan iman dan takwa.seks edukasi dalam islam  yaitu menanamkan rasa malu pada anak,menanmkam jiwa maskulinitas pada anak laki-laki dan dan jiwa feminitas pada anak perempuan.memisahkan tempat tidur mereka,mendidik anak menjaga kebersihan alat kelamin,mengenalkan mahram,mendidik anak agar selau menjaga pandangan mata.mendidik anak agar tidak melakukan ikhtilat (campur baur laki-laki dan perempuan tanpa ada kepentingan syar'i) dan khalwat( berdua-duan dengan lawan jenis),mendidik etika berhias,mengenalkan anak terkait saat measuki usia baligh dan lain sebagainya.
c. LingkunganÂ
Mencari lingkungan dan komunitas yang baik dan positif hal ini penting untuk anak-anak karena teman akan mempengaruhi pemikiran,pemahaman dan perilaku anak.apalagi diusia remaja yang labil dan cenderung ikut-ikutan.
d. MasyarakatÂ
Masayarakat yang peduli dengan lingkungan sekitar,mengeingatkan suatu hal kemungkaran dan tidak menormalisasi tindak penyimpangan seperti pacaran.masyarakat saling menasehati jika terdapat hal-hal kemungkaran yang terjadi di lingkungannya
e. PemerintahÂ
Menghapus jejak pornografi,pornoaksi menghentikan kondomisasi dan lokalisasi miras maupun PSK,film-film atau sinetron yang tidak mendidik bagi remaja,dan menggantinya dengan konten edukasi yang dapat membangkitkan hasrat dan kesenangan dalam menuntut ilmu.Hingga kebijakan pendidikan yang selaras dengan akidah dan hukum syariat Islam.
Hal-hal yang harus menjadi prioritas utama negara untuk menyelesaikan persoalan ini,menghukum para pelaku pergaulan bebas dengan sanksi yang tegas seperti dalam islam menghukum para pelaku zina bagi yang belum nikah dicambuk seratus kali,dan juga bagi yang sudah menikah dibunuh/dirajam sampai mati.hal tersebut terkesan sangat kejam,hal ini merupakan sanksi tegas agar para pelaku jera dan berpikir berulang kali jika akan melakukan perbuatan menyimpang.Sudah sepatutnya kita kembali kepada aturan Allah yang sempurna yang memberi kemaslahantan bagi umat manusia.
Semoga dengan tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H