Mohon tunggu...
Zidinnorra
Zidinnorra Mohon Tunggu... Buruh - Pegiat Literasi

With Sincere I Received Everything

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Deteksi Desleksia Sejak Anak Usia Dini

6 Juni 2021   20:12 Diperbarui: 6 Juni 2021   20:17 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adapun gejala disleksia ini antara lain:

1.            Ragu-ragu dan lambat dalam berbicara.

2.      Kesulitan  memilih kata  yang  tepat  untuk  menyampaikan  maksud  yang diucapkannya  Bermasalah  dalam  menentukan  arah  (atas -- bawah)  dan  waktu       (sebelum -- sesudah, sekarang-kemarin).

3.      Kesalahan mengeja yang dilakukan terus-menerus, seperti misalnya kata "gajah" ducapkan  menjadi  "gagah". kata  "ibu"  ducapkan  menjadi  "ubi",   kata  "pipa" menjadi "papi".

4.      Membaca kata demi kata secara lamban dan intonasi naik turun.

5.      Membalikkan  huruf,   kata,   dan  angka  yang  mirip,   misalnya  b  dengan  p,  u dengan n, kata kuda dengan daku, palu dengan lupa, 2 -- 5, 6 -- 9.

6.      Kesulitan dalam menulis, misalnya menuliskan namanya sendiri "Rosa" menjadi  Ro5a,  menuliskan  kata  "Adik"  menjadi  4dik  (huruf  S  dianggap  sama dengan angka 5, huruf A dianggap sama dengan angka 4).

Mari terus kita deteksi sejak dini, dan perhatikan pertumbuhan serta perkembangan anak -- anak kita sebagai "Golden Age" atau periode emas yang harus di dapatkan oleh anak usia dini, dan juga hak -- hak anak dalam berekplorasi yang patut terus mendapat stimulus dari setiap orang tua, tururnya. (Muhammad Razidinnor, 2021).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun