kedaulatan rakyat. Pemilu yang seharusnya menjadi ajang bagi kompetisi yang adil dan terbuka
sering kali berubah menjadi formalitas belaka, karena keluarga yang berkuasa sudah memiliki pengaruh yang sangat besar dalam memobilisasi sumber daya politik dan ekonomi untuk
mempertahankan kekuasaannya. Akibatnya, prinsip kesetaraan dalam proses politik menjadi
tereduksi, dan pemilih tidak mendapatkan pilihan yang benar-benar representative.
2. Politik Dinasti dan Meritokrasi
Politik dinasti juga sering dipandang sebagai ancaman bagi meritokrasi, yaitu prinsip
bahwa jabatan publik seharusnya diisi oleh individu yang memiliki kompetensi, kualifikasi, dan
kapasitas terbaik untuk melayani masyarakat. Meritokrasi menjadi dasar penting dalam teori
modern tentang negara dan tata kelola pemerintahan yang baik.
Dalam sistem dinasti politik, pemegang jabatan sering kali terpilih bukan karena kualifikasi
atau kemampuan mereka, melainkan karena mereka berasal dari keluarga yang memiliki