Mohon tunggu...
Zida Natasya Rahmadani
Zida Natasya Rahmadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

NIM: 43121010259

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB2_Etika dan Hukum Platon

26 Mei 2022   00:34 Diperbarui: 26 Mei 2022   00:38 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara etimologis, kata etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu "Ethikos" yang artinya timbul dari suatu kebiasaan. Etika adalah aturan, norma, tata perilaku atau perbuatan sebagai pedoman individu untuk menentukan baik dan buruk suatu perbuatan atau tingkah laku.  Etika diperlukan untuk mengetahui apa yang harus dilakukan manusia. Etika sangat diperlukan dalam kehidupan untuk menciptakan nilai dan norma yang baik. Etika harus dimiliki setiap orang karena etika berfungsi sebagai pedoman untuk berprilaku didalam masyarakat. Etika berlaku tanpa disaksikan oleh orang lain. Ciri-ciri dari etika antara lain:

1.Bersifat absolut dan mutlak.

2.Etika sangat berkaitan dengan perilaku manusia.

3.Etika tetap berlaku meski tidaka da orang lain yang menyaksikan.

Menurut Plato, etika bersifat intelektual dan rasional. Dasar ajarannya yaitu budi yang baik. Plato mengartikan budi adalah menentukan tujuan dan nilai dari etik yang menjadi dasar moral. Terdapat dua macam budi yaitu budi filosofis dan budi biasa. Budi filsosofi timbul dari pengetahuan dan pengertian. Budi biasa timbul dari kebiasaan.  Plato mengatakan bahwa orang itu baik apabila dikuasai oleh akal budi, dan diikatkan buruk apabila dikuasai oleh hawa nafsu. Apabila ingin hidup yang baik, maka yang perlu diusahakan adalah membebaskan diri dari kekuatan irasional, hawa nafsu dan emosi.

Pemikiran Plato mengenai etika berdasarkan ajarannya tentang idea. Idea menjadi dasar moral. Idea menjadi acuan atas dunia lahir, oleh karena itu idea menjadi tujuan terhadap pengetahuan yang sebenarnya. Etika bersendi pada ajaran idea. Yang dimaksud dengan idea dalam prespektif etika adalah budi dalam arti menentukan tujuan dan nilai dari etika. Plato menuturkan bahwa ide kebaikan secara universal menciptakan segala hal yang benar. Ide kebenaran adalah sumber nalar, kebenaran, dan tujuan moral. Kebaikan adalah nilai tertinggi sebagai sumber nilai-nilai lainnya. Ide yang digagas Plato mengungkapkan kebenaran mengenai sumber kebenaran dan kebaikan yang absolut Teori yang digagasnya kemudian direalisasikan seperti yang tercatat pada karyanya yang berjudul Phaedon.

Etika Plato adalah etika yang didasarkan pada pengetahuan, sedangkan pengetahuan hanya mungkin diraih dan dimiliki melalui dan oleh akal budi.  Etika Plato sering disebut dengan etika rasional. Pemikiran Plato tentang etika lebih mengatakan bahwa manusia dalam hidupnya mempunyai tujuan hidup yang baik. Etika termasuk dalam filsafat moral yang berbicara mengenai nilai dan norma moral. Etika merupakan kajian untuk mencari nilai-nilai baik dan buruk yang berkaitan dengan perbuatan dan tindakan manusia dengan penuh kesadaran berdasarkan pertimbangan pemikiran rasional.

Menurut K. Bertens, pengertian etika adalah nilai moral dan norma yang mengatur menjadi pedoman, baik bagi suatu individu maupun suatu kelompok dalam mengatur tindakan atau perilaku.

Pengertian etika menurut James J. Spillane SJ, Etika adalah mempertimbangkan tingkah laku manusia dalam mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika mengarah pada penggunaan akal budi manusia secara objektif untuk menentukan benar atau salahnya tingkah laku seseorang.

Terdapat dua pengertian etika, yakni adalah sebagai Praktis dan sebagai refleksi. Sebagai praktis, etika berarti nilai-nilai dan norma-norma moral yang baik yang dipraktikkan atau justru tidak dipraktikkan, walaupun seharusnya dipraktikkan. Etika sebagai praktis sama artinya dengan moral atau moralitas yaitu apa yang harus dilakukan, tidak boleh dilakukan, atau pantas dilakukan.

Etika dapat membentuk mengambil keputusan yang tetap tentang tindakan perlu dilakukan dan diterapkan dalam bertingkah laku. Etika tidak mempermasalahkan keadaan manusia, melainkan bagaimana manusia harus bertindak. Etika menyangkut  apakah suatu perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Dengan adanya etika dapat membantu dalam menyelesaikan masalah moralitas dan dapat dijadikan sebagai nalar untuk berpikir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun