Mohon tunggu...
Nirwasita HasnaZia
Nirwasita HasnaZia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Psikologi Soegijapranata Catholic University

Hai, Selamat Membaca!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Gangguan Kepribadian Narsistik Lewat Pemimpin Sekte Sesat JMS

24 Oktober 2023   21:41 Diperbarui: 30 Oktober 2023   22:37 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kim Do Hyeong selaku aktivis anti JMS memberikan pernyataan bahwa JMS akan bertemu dengan orang-orang yang sangat kaya atau yang berkuasa saja sehingga sangat sulit untuk menemui JMS jika kau hanya seorang anggota biasa. Dalam poin ini, bisa kita kaitkan bahwa JMS merasa dia harus bergaul dengan orang-orang (atau lembaga-lembaga) yang istimewa atau berstatus tinggi saja. Maka tentu, untuk para korban wanita JMS, beberapa kali disebutkan bahwa mereka sangat bersyukur ketika JMS "memanggil" mereka.

 

JMS juga mengklaim dirinya sendiri sebagai "Juru Selamat" dengan tidak membiarkan orang lain bebas berhubungan seks. Lantas mengapa dia boleh melakukan tindakan tidak senonoh tersebut? JMS mengklaim juga bahwa dirinya adalah "Adam yang sempurna", dan karena dia merupakan "Adam yang Sempurna" maka berhubungan seks bukanlah tindakan sesat. JMS merasa berhak untuk melakukan hubungan seks dengan para pengikutnya dalam upaya penyelamatan umat manusia. Namun, dia juga mencurigai bahwa para pengikutnya akan tetap melakukan hubungan badan dengan pria lain sehingga dia memberikan ancaman kepada mereka. Ancaman tersebut berupa perempuan yang melakukan hubungan badan dengan pria lain (menikah ataupun tidak) kecuali dia (Jeong Myeong Seok) maka perempuan tersebut telah melakukan perbuatan dosa dan akan masuk neraka.

Dalam melakukan aksi pelecehan seksualnya pun JMS menyebutkan bahwa tindakannya bukanlah pelecehan seksual, melainkan korban harusnya bersyukur karena tindakannya itu merupakan sebuah "Kasih Tuhan". Pada pernyataan korban lain, JMS mengatakan untuk terus selalu berhubungan dengannya, dan menyebutkan bawa korban adalah "Pengantin Tuhan".

Eksploitasi interpersonal pada para korban bukan hanya sampai disitu saja. Beberapa dari "Pengantin Tuhan" ini ditunjuk untuk tinggal bersama dengan dia, dan seorang saksi yang telah tinggal bersama JMS selama hampir 20 tahun tanpa menikah dan tanpa memiliki kehidupan sosial lainnya itu mengaku bahwa dia tidak diperlakukan sebagai manusia selama tinggal bersama JMS. Saksi menyebutkan bahwa kelakuan JMS sama seperti setan. Selain itu ada pernyataan lain yang merupakan seorang mahasiswi, mengaku telah mengalami penyiksaan seksual oleh JMS. Diketahui JMS memasukkan selang air panas dan jarinya ke dalam kemaluan korban, dan ketika korban meminta JMS untuk berhenti karena menyakitkan, JMS mengancam "Jika kau tidak diam, aku akan merobek kemaluanmu." selanjutnya JMS memerkosa sang korban. Kedua pernyataan tersebut juga membuktikan bahwa JMS tidak mau atau tidak mampu untuk mengenali maupun mengidentifikasi perasaan korbannya. JMS akan melakukan apapun yang dia bisa untuk mendapatkan yang dia mau.

Jangan disangka kalau setelah sekian banyaknya kasus-kasus pelecehan yang dia buat, polisi Korea Selatan tidak melakukan tindakan hukum apapun. Karena kenyataannya, JMS sudah berkali-kali keluar-masuk penjara dan selalu berhasil keluar secara legal. Seperti misalnya di penangkapannya yang pertama, JMS berhasil dikeluarkan setelah menyewa pengacara dan membayar denda yang ditentukan pengadilan. Namun kemudian setelah itu, dia tetap mengulang kembali perbuatannya. Lalu bagaimana pengikutnya masih tetap setia kepada orang yang sudah jelas nyata masuk penjara? Tepat ketika dia berhasil lolos dari penangkapannya yang pertama kali, JMS menyampaikan khotbah pada para pengikutnya,

"Aku mengalami banyak gejolak dan kesulitan, tapi mereka hanya memfitnahku. Mereka terus mengatakan bahwa aku harus dibunuh. Jangan bersimpati pada mereka yang berada di bawah kendali Iblis."

Dalam khotbah tersebut, JMS meyakini bahwa banyak orang lain merasa iri terhadap dirinya, dan bahwa orang-orang yang melaporkannya (Kim Do Hyeong, dkk.) memfitnah dirinya. JMS menyatakan dengan jelas bahwa orang-orang yang tidak setuju dengannya merupakan orang yang berada di bawah kendali Iblis.

JMS juga membutuhkan kekaguman tiada henti yang berlebihan dari para pengikutnya. Ia mengharapkan kedatangannya disambut dengan baik, dan terus memancing untuk mendapatkan pujian. Setelah dibebaskan pada tahun 2018, JMS memberikan ceramah di depan ribuan pengikutnya, "Aku ingin reaksi yang meriah. Beri aku reaksi! Jika tidak menanggapi, kalian akan menjadi pembangkang!" JMS terus memaksa dengan berteriak pada pengikutnya untuk memberikan reaksi terhadapnya, "Lakukan dengan benar! Atau jangan lakukan sama sekali!" JMS kemudian berujar, "Apakah kau mendengar suara Tuhan? Ini adalah sejarah 6.000 tahun, berikan reaksimu! Tidak perlu takut pada kematian!"

Narcissistic Personality Disorder (NPD)

Gangguan Kepribadian Narsistik atau Narcissistic Personality Disorder merupakan salah satu gangguan yang masuk ke dalam bab gangguan kepribadian. Perilaku individu dengan NPD secara umum digambarkan sebagai seseorang yang memiliki kebutuhan untuk dikagumi secara berlebihan dan kurang memiliki empati terhadap sesama. Mengacu pada DSM (diagnostic and Statistical manual of mental disorder) yang telah dijabarkan, penulis berpendapat ada beberapa perilaku yang muncul pada  JMS berkaitan dengan sembilan point besar kriteria diagnostik narsistik atau Narcissistic Personality Disorder.

Poin pertama dari kriteria diagnostik NPD adalah individu yang memiliki rasa untuk mementingkan diri sendiri yang berlebihan. Individu memiliki harapan untuk diakui sebagai seseorang yang unggul tanpa prestasi yang sepadan. Kedua, individu disibukkan dengan fantasi kesuksesan, kekuasaan, atau kecemerlangan yang tak terhingga. Selanjutnya, orang dengan NPD percaya bahwa dirinya "istimewa" dan unik serta hanya dapat dipahami oleh, atau harus bergaul dengan, orang-orang (atau lembaga-lembaga) yang juga istimewa atau berstatus tinggi saja. Keempat, poin ini masih memiliki kaitan dengan poin pertama, yaitu individu memerlukan rasa  kagum dari orang sekitarnya atas dirinya yang berlebihan. Selanjutnya, Ia memiliki ekspektasi tidak masuk akal terhadap suatu hal  atau menganggap orang lain otomatis akan patuh terhadapnya. Kemudian, individu dengan NPD juga dikatakan eksploitatif terhadap orang lain untuk mencapai tujuan mereka sendiri. Mereka juga dikenal akan kurangnya empati pada sesama. Selain itu, ia sering merasa iri terhadap orang lain atau meyakini bahwa orang lain iri terhadap dirinya. Terakhir, individu dengan NPD menunjukkan tingkah laku yang sangat angkuh dalam kesehariannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun