Mohon tunggu...
Nirwasita HasnaZia
Nirwasita HasnaZia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Psikologi Soegijapranata Catholic University

Hai, Selamat Membaca!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Gangguan Kepribadian Narsistik Lewat Pemimpin Sekte Sesat JMS

24 Oktober 2023   21:41 Diperbarui: 30 Oktober 2023   22:37 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu JMS?

Aliran sesat JMS atau Gereja sesat JMS  berawal di Kota Seoul, Korea Selatan dan sangat populer di kalangan anak muda. Gereja JMS ini cenderung menargetkan remaja dan mahasiswa dari perguruan tinggi dan universitas di Korea Selatan sebagai pengikutnya, karena biasanya remaja masih sangat mudah terpengaruh dan mudah untuk diiming-imingi. Dikatakan Gereja sesat karena Gereja yang didirikan oleh Jeong Myeong-seok ini menganggap seorang manusia adalah Tuhan dan Jeong Myeong-seok sendiri sering melakukan pelecehan seksual terhadap pengikutnya. Dalam penyebaran ajaran sesatnya, Jeong Myeong Seok banyak melakukan doktrin-doktrin yang mempengaruhi para pengikutnya untuk mengamini apa yang Jeong Myeong Seok coba lakukan pada mereka. Tentu saja kisah yang cukup terkenal hingga mengguncang dunia media sosial ini membuat para pembaca beberapa kali menggelengkan kepala sambil menggumam, "JMS pasti orang 'sakit'". 

Dalam artikel kali ini, penulis menemukan adanya indikasi Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau yang biasa disebut dengan Gangguan Kepribadian Narsistik pada perilaku Jeong Myeong-Seok yang tersirat dari series dokumentasi Netflix In The Name of God : A Holly Betrayal. Beberapa scene yang terdapat pada series tersebut merujuk bahwa Jeong Myeong Seok merupakan seseorang dengan Gangguan Kepribadian Narsistik, baik dari kesaksian narasumber, maupun dari "sabda" yang diucapkan oleh JMS sendiri. 

DSM

Menggunakan buku DSM atau Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders yang merupakan sebuah buku yang dibuat oleh American Psychiatric Association menyajikan klasifikasi gangguan mental serta menjelaskan gangguan mental dengan lebih runtut. DSM digunakan sebagai panduan bagi Psikolog di berbagai belahan dunia untuk dapat menjelaskan atau mendiagnosis gangguan mental yang dialami seseorang. Hal ini adalah upaya untuk menyamakan pengertian berbagai gangguan mental. Menggunakan buku ini, penulis menemukan panduan karakteristik gangguan kepribadian narsistik yang kemudian berkaitan dengan beberapa perilaku Jeong Myeong Seok. 

Indikasi Narsistik Pada JMS

JMS merupakan pribadi yang selalu disibukkan dengan fantasi kesuksesan dan kecemerlangannya sendiri. Kim Gyeong Cheol selaku mantan pengikut JMS menyebutkan bahwa Jeong Myeong Seok suka mengumpulkan 20.000-30.000 pengikutnya, kemudian berfoto di depan mereka. Dengan cara tersebut, JMS memetaforakan para pengikutnya sebagai awan sehingga dia merasa sudah menjadi Tuhan yang turun di atas awan. Berkelanjutan dengan ini, dia juga menanamkan mindset kepada para pengikut agamanya bahwa dia adalah Mesias itu sendiri. Sebagai mesias, JMS berhak untuk melakukan apapun kepada para pengikutnya, termasuk melecehkan mereka.

Tentu seperti yang sudah para pembaca ketahui, JMS merasa bahwa dia adalah seorang yang  memiliki rasa mementingkan diri sendiri yang berlebihan, ia cenderung melebih-lebihkan "prestasi" dan "bakat"nya sebagai Tuhan untuk diakui. Terbukti pada kutipannya yang sedang melakukan khutbah untuk para pengikutnya.

  

"Tidak bisakah kau melihat Tuhan? Lihat saja aku. Inilah Tuhan. Kau tidak perlu mencari Tuhan. Jika tak bisa melihatnya, lihatlah aku."

 

"Kau tahu siapa aku? Aku yakin tidak. Aku adalah Mesias."

Kutipan-kutipan di atas juga menunjukan bahwa Jeong Myeong Seok merupakan pribadi yang angkuh. Keangkuhan Jeong Myeong Seok juga tertera pada doktrinnya yang disampaikan Maple bahwa Jeong Myeong Seok menyebut statusnya lebih tinggi dari Yesus, karena dia akan mewujudkan nubuat terakhir. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Kim Gyeong Cheon yang mendapati Jeong Myeong Seok menyebut dirinya sendiri merupakan subjek nubuat. 

Kim Do Hyeong selaku aktivis anti JMS memberikan pernyataan bahwa JMS akan bertemu dengan orang-orang yang sangat kaya atau yang berkuasa saja sehingga sangat sulit untuk menemui JMS jika kau hanya seorang anggota biasa. Dalam poin ini, bisa kita kaitkan bahwa JMS merasa dia harus bergaul dengan orang-orang (atau lembaga-lembaga) yang istimewa atau berstatus tinggi saja. Maka tentu, untuk para korban wanita JMS, beberapa kali disebutkan bahwa mereka sangat bersyukur ketika JMS "memanggil" mereka.

 

JMS juga mengklaim dirinya sendiri sebagai "Juru Selamat" dengan tidak membiarkan orang lain bebas berhubungan seks. Lantas mengapa dia boleh melakukan tindakan tidak senonoh tersebut? JMS mengklaim juga bahwa dirinya adalah "Adam yang sempurna", dan karena dia merupakan "Adam yang Sempurna" maka berhubungan seks bukanlah tindakan sesat. JMS merasa berhak untuk melakukan hubungan seks dengan para pengikutnya dalam upaya penyelamatan umat manusia. Namun, dia juga mencurigai bahwa para pengikutnya akan tetap melakukan hubungan badan dengan pria lain sehingga dia memberikan ancaman kepada mereka. Ancaman tersebut berupa perempuan yang melakukan hubungan badan dengan pria lain (menikah ataupun tidak) kecuali dia (Jeong Myeong Seok) maka perempuan tersebut telah melakukan perbuatan dosa dan akan masuk neraka.

Dalam melakukan aksi pelecehan seksualnya pun JMS menyebutkan bahwa tindakannya bukanlah pelecehan seksual, melainkan korban harusnya bersyukur karena tindakannya itu merupakan sebuah "Kasih Tuhan". Pada pernyataan korban lain, JMS mengatakan untuk terus selalu berhubungan dengannya, dan menyebutkan bawa korban adalah "Pengantin Tuhan".

Eksploitasi interpersonal pada para korban bukan hanya sampai disitu saja. Beberapa dari "Pengantin Tuhan" ini ditunjuk untuk tinggal bersama dengan dia, dan seorang saksi yang telah tinggal bersama JMS selama hampir 20 tahun tanpa menikah dan tanpa memiliki kehidupan sosial lainnya itu mengaku bahwa dia tidak diperlakukan sebagai manusia selama tinggal bersama JMS. Saksi menyebutkan bahwa kelakuan JMS sama seperti setan. Selain itu ada pernyataan lain yang merupakan seorang mahasiswi, mengaku telah mengalami penyiksaan seksual oleh JMS. Diketahui JMS memasukkan selang air panas dan jarinya ke dalam kemaluan korban, dan ketika korban meminta JMS untuk berhenti karena menyakitkan, JMS mengancam "Jika kau tidak diam, aku akan merobek kemaluanmu." selanjutnya JMS memerkosa sang korban. Kedua pernyataan tersebut juga membuktikan bahwa JMS tidak mau atau tidak mampu untuk mengenali maupun mengidentifikasi perasaan korbannya. JMS akan melakukan apapun yang dia bisa untuk mendapatkan yang dia mau.

Jangan disangka kalau setelah sekian banyaknya kasus-kasus pelecehan yang dia buat, polisi Korea Selatan tidak melakukan tindakan hukum apapun. Karena kenyataannya, JMS sudah berkali-kali keluar-masuk penjara dan selalu berhasil keluar secara legal. Seperti misalnya di penangkapannya yang pertama, JMS berhasil dikeluarkan setelah menyewa pengacara dan membayar denda yang ditentukan pengadilan. Namun kemudian setelah itu, dia tetap mengulang kembali perbuatannya. Lalu bagaimana pengikutnya masih tetap setia kepada orang yang sudah jelas nyata masuk penjara? Tepat ketika dia berhasil lolos dari penangkapannya yang pertama kali, JMS menyampaikan khotbah pada para pengikutnya,

"Aku mengalami banyak gejolak dan kesulitan, tapi mereka hanya memfitnahku. Mereka terus mengatakan bahwa aku harus dibunuh. Jangan bersimpati pada mereka yang berada di bawah kendali Iblis."

Dalam khotbah tersebut, JMS meyakini bahwa banyak orang lain merasa iri terhadap dirinya, dan bahwa orang-orang yang melaporkannya (Kim Do Hyeong, dkk.) memfitnah dirinya. JMS menyatakan dengan jelas bahwa orang-orang yang tidak setuju dengannya merupakan orang yang berada di bawah kendali Iblis.

JMS juga membutuhkan kekaguman tiada henti yang berlebihan dari para pengikutnya. Ia mengharapkan kedatangannya disambut dengan baik, dan terus memancing untuk mendapatkan pujian. Setelah dibebaskan pada tahun 2018, JMS memberikan ceramah di depan ribuan pengikutnya, "Aku ingin reaksi yang meriah. Beri aku reaksi! Jika tidak menanggapi, kalian akan menjadi pembangkang!" JMS terus memaksa dengan berteriak pada pengikutnya untuk memberikan reaksi terhadapnya, "Lakukan dengan benar! Atau jangan lakukan sama sekali!" JMS kemudian berujar, "Apakah kau mendengar suara Tuhan? Ini adalah sejarah 6.000 tahun, berikan reaksimu! Tidak perlu takut pada kematian!"

Narcissistic Personality Disorder (NPD)

Gangguan Kepribadian Narsistik atau Narcissistic Personality Disorder merupakan salah satu gangguan yang masuk ke dalam bab gangguan kepribadian. Perilaku individu dengan NPD secara umum digambarkan sebagai seseorang yang memiliki kebutuhan untuk dikagumi secara berlebihan dan kurang memiliki empati terhadap sesama. Mengacu pada DSM (diagnostic and Statistical manual of mental disorder) yang telah dijabarkan, penulis berpendapat ada beberapa perilaku yang muncul pada  JMS berkaitan dengan sembilan point besar kriteria diagnostik narsistik atau Narcissistic Personality Disorder.

Poin pertama dari kriteria diagnostik NPD adalah individu yang memiliki rasa untuk mementingkan diri sendiri yang berlebihan. Individu memiliki harapan untuk diakui sebagai seseorang yang unggul tanpa prestasi yang sepadan. Kedua, individu disibukkan dengan fantasi kesuksesan, kekuasaan, atau kecemerlangan yang tak terhingga. Selanjutnya, orang dengan NPD percaya bahwa dirinya "istimewa" dan unik serta hanya dapat dipahami oleh, atau harus bergaul dengan, orang-orang (atau lembaga-lembaga) yang juga istimewa atau berstatus tinggi saja. Keempat, poin ini masih memiliki kaitan dengan poin pertama, yaitu individu memerlukan rasa  kagum dari orang sekitarnya atas dirinya yang berlebihan. Selanjutnya, Ia memiliki ekspektasi tidak masuk akal terhadap suatu hal  atau menganggap orang lain otomatis akan patuh terhadapnya. Kemudian, individu dengan NPD juga dikatakan eksploitatif terhadap orang lain untuk mencapai tujuan mereka sendiri. Mereka juga dikenal akan kurangnya empati pada sesama. Selain itu, ia sering merasa iri terhadap orang lain atau meyakini bahwa orang lain iri terhadap dirinya. Terakhir, individu dengan NPD menunjukkan tingkah laku yang sangat angkuh dalam kesehariannya.

Dengan memperhatikan kriteria diagnostik yang telah dijabarkan, penulis mengambil kesimpulan bahwa perilaku yang  JMS dalam cuplikan series dokumentasi Netflix In The Name of God : A Holly Betrayal, menunjukkan indikasi bahwa ia memiliki trait individu dengan NPD. Kemungkinan, JMS menggunakan unsur 'agama' untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya tersebut. Seperti bagaimana ia ingin dipuji sehingga ia mengaku di hadapan banyak pengikutnya bahwa ia adalah Mesias. Dengan demikian, pengikut yang percaya pada pernyataannya akan tunduk pada perkataan dan perintah yang keluar dari mulutnya.

Disusun oleh : 

Najwa Bintang D., Agnes Chatarina R.B., Nirwasita Hasna Zia, Caroline Rebecca R.R., Alexandra Belva M.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun