Meskipun new media menawarkan banyak peluang untuk kampanye politik, pasangan Tri Adhianto dan Abdul Harris Bobihoe (RIDHO) harus menghadapi berbagai tantangan dalam pemanfaatannya. Penyebaran misinformasi, persaingan ketat dengan calon lain, dan keterbatasan akses teknologi adalah tiga tantangan utama yang perlu diatasi untuk memastikan keberhasilan kampanye mereka. Untuk mengatasi penyebaran misinformasi, pasangan RIDHO perlu mengadopsi strategi komunikasi krisis yang cepat, memanfaatkan data yang akurat, dan meningkatkan literasi digital masyarakat.
Dalam menghadapi persaingan, mereka harus fokus pada konten kreatif yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, memanfaatkan data analitik, dan mempertimbangkan dukungan dari tokoh publik. Sementara itu, keterbatasan teknologi dapat diatasi dengan mengintegrasikan strategi offline dan digital, menggunakan media tradisional, dan mendukung literasi digital di masyarakat. Dengan strategi yang terencana dan adaptif, pasangan RIDHO tidak hanya dapat mengatasi tantangan tersebut tetapi juga memanfaatkan new media secara optimal untuk memperkuat posisi mereka di Pilkada Bekasi 2024. Kombinasi antara kampanye digital yang kuat dan pendekatan langsung kepada masyarakat dapat menjadi kunci keberhasilan pasangan ini dalam meraih dukungan yang lebih luas.
KESIMPULAN
Artikel ini membahas strategi kampanye pasangan Tri Adhianto Tjahyono dan Abdul Harris Bobihoe (RIDHO) dalam Pilkada Bekasi 2024, dengan menyoroti peran media baru (new media) sebagai elemen kunci. Pemanfaatan platform digital seperti Instagram, TikTok, dan Twitter memungkinkan pasangan RIDHO untuk menjangkau audiens yang lebih luas, khususnya generasi muda, melalui pendekatan yang interaktif dan responsif terhadap isu-isu terkini. Kampanye digital ini berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat, membangun citra positif, dan menciptakan keterlibatan yang lebih intens dengan pemilih. Meskipun demikian, pasangan RIDHO menghadapi berbagai tantangan, seperti penyebaran misinformasi, persaingan dengan calon lain, dan keterbatasan akses teknologi di beberapa segmen masyarakat. Untuk mengatasi hambatan ini, pasangan RIDHO perlu mengadopsi strategi komunikasi yang terintegrasi, memanfaatkan data analitik untuk menargetkan audiens secara tepat, dan mengombinasikan pendekatan online dengan aktivitas offline guna menjangkau semua lapisan masyarakat. Secara keseluruhan, kampanye digital yang dirancang dengan baik menunjukkan potensi besar dalam memperkuat hubungan antara kandidat dan masyarakat, sekaligus memberikan arah baru bagi strategi kampanye politik di era digital. Kampanye pasangan RIDHO dapat menjadi referensi penting dalam memahami dinamika politik lokal yang semakin dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi.
DAFTAR PUSTAKA
Danandjaja, J. (1985). Life cycle ceremonies in Trunyan, Bali. Balai Pustaka.
Fatimah, S. (2018). Kampanye sebagai Komunikasi Politik: Esensi dan Strategi dalam Pemilu. Resolusi: Jurnal Sosial Politik, 1(1), 5--16. https://doi.org/10.32699/resolusi.v1i1.154
Fatmawati. (2021). KAMPANYE POLITIK Sebuah Pendekatan Fenomenologi (N. A. Wulandari (ed.)). CV. Amerta Media.
Irawan, E. P. (2022). Political Campaign Strategy of Young Pks Politicians in Seeking Constituent Support. Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi Dan Komunikasi, 6(1), 1--13. https://doi.org/10.56873/jimik.v6i1.175
McQuail, D., & Izzati, P. I. (2011). Teori komunikasi massa (Ed. 6.). Salemba Humanika.
Mubarok, F. S. (2022). Pemanfaatan New Media Untuk Efektivitas Komunikasi Di Era Pandemi. Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna, 10(1), 28. https://doi.org/10.30659/jikm.v10i1.20302