Pasangan RIDHO menggunakan analitik media sosial untuk mengidentifikasi segmen audiens yang potensial dan menyesuaikan pesan kampanye mereka. Data seperti demografi, minat, dan perilaku pengguna media sosial memungkinkan tim kampanye untuk memahami siapa saja yang menjadi target utama mereka. Dengan informasi ini, mereka dapat membuat konten yang lebih relevan, baik dari segi tema maupun gaya penyampaian.
Misalnya, generasi milenial dan Gen Z yang aktif di Instagram dan TikTok dijadikan fokus utama karena mereka adalah kelompok pemilih yang sering terpapar informasi digital. Kampanye pasangan RIDHO menggunakan iklan berbayar dan promosi organik yang dirancang untuk menarik perhatian kelompok ini. Konten visual yang menarik, seperti video singkat dan infografis, dipilih karena lebih disukai oleh audiens muda.
2. Penggunaan Platform yang Tepat untuk Menjangkau Beragam Audiens
Pasangan RIDHO memahami bahwa setiap platform new media memiliki karakteristik unik yang membutuhkan pendekatan berbeda. Oleh karena itu, mereka memanfaatkan berbagai platform untuk menyampaikan pesan kampanye sesuai dengan preferensi audiens masing-masing:
- Instagram: Digunakan untuk membangun citra visual dengan mempublikasikan foto dan video yang menonjolkan program kerja, pencapaian, dan aktivitas pasangan RIDHO. Fitur Stories dan Reels menjadi alat yang efektif untuk menjangkau audiens secara cepat dan menarik.
- TikTok: Menargetkan pemilih muda dengan video pendek yang kreatif dan informatif. Misalnya, pasangan RIDHO menggunakan TikTok untuk menyampaikan solusi mereka terhadap masalah banjir atau mempromosikan program-program unggulan dengan cara yang lebih santai dan relatable.
- Twitter: Dimanfaatkan untuk merespons isu-isu terkini dan membangun diskusi publik. Pasangan RIDHO menggunakan platform ini untuk memberikan tanggapan terhadap kritik atau masukan masyarakat, menunjukkan bahwa mereka responsif dan peduli terhadap kebutuhan warga Bekasi.
3. Konten yang Relevan dan Bernilai
Strategi komunikasi pasangan RIDHO menitikberatkan pada penyampaian pesan yang relevan dan bernilai bagi masyarakat. Konten yang dipublikasikan di media sosial dirancang untuk menjawab permasalahan lokal yang sedang menjadi perhatian publik. Sebagai contoh, pasangan RIDHO sering memposting rencana kerja mereka untuk mengatasi masalah infrastruktur, pelayanan publik, atau pendidikan di Bekasi. Infografis dan video pendek yang memaparkan solusi ini memberikan gambaran konkret tentang apa yang akan mereka lakukan jika terpilih. Dengan cara ini, mereka tidak hanya menarik perhatian audiens tetapi juga membangun kepercayaan bahwa pasangan RIDHO memiliki rencana yang realistis dan dapat diandalkan.
4. Integrasi Komunikasi Digital dengan Aktivitas Offline
Pasangan RIDHO juga memastikan bahwa strategi komunikasi digital mereka terintegrasi dengan aktivitas kampanye offline. Dokumentasi kegiatan seperti dialog publik, kunjungan lapangan, atau program sosial yang diunggah ke media sosial membantu memperkuat hubungan emosional dengan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa pasangan RIDHO tidak hanya mengandalkan komunikasi digital tetapi juga hadir secara langsung untuk mendengar dan merespons kebutuhan warga.
Dampak Kampanye Digital terhadap Opini Publik
Kampanye digital pasangan Tri Adhianto dan Abdul Harris Bobihoe (RIDHO) melalui new media memberikan dampak besar dalam pembentukan opini publik selama Pilkada Bekasi 2024. Dengan fokus pada pemanfaatan platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter, pasangan ini berhasil menciptakan strategi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, membangun citra positif, dan mendorong interaksi serta keterlibatan pemilih. Berikut adalah analisis dampak yang dihasilkan dari kampanye digital pasangan RIDHO.
1. Peningkatan Kesadaran