“Ya, sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan, akan banyak perubahan ke arah kebaikan yang terjadi. Oya, aku merasa sekarang ayah sedang tersenyum karena melihatmu di sini bersamaku.”
“Ya, dia tersenyum, juga karena kau sudah berubah sekarang.”
“Oya, aku baru ingat kalau aku sempat membuat puisi untuk ayahmu di hari itu.” Sambung Fadlan lagi.
“Benarkah?”
“Ya, puisi sederhana yang tiba-tiba saja terlintas di otakku.”
“Apakah kau masih ingat dengan isinya? Ayo, bacakanlah!”
RONA KEGETIRAN
Hati terkesiap melihat sosok itu
Uban dan keriputnya tlah menghampiri
Ia berjalan penuh kegetiran
Demi sesuap nasi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!