Mohon tunggu...
Susanti Susanti
Susanti Susanti Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker Susanti

Mari Berkarya

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pantai Hu'untete, Tebing Ampombero, dan Puncak Kahiyanga di Pulau Tomia, Wakatobi

30 Juli 2023   21:39 Diperbarui: 30 Juli 2023   21:47 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dek Terbuka Kapal Ferry Fungka Express dari Pulau Tomia ke Pulau Wangi-Wangi, dan camilan yang diberikan di kapal (Dokumentasi Pribadi)

Pantai Hu'untete ini merupakan pantai yang panjang, pasirnya bertekstur kasar seperti buliran wijen yang beraneka ukuran, dan garis pantai ini terlihat agak berwarna merah muda (atau pink). Saking panjangnya pantai ini, gulungan gelombang laut selalu terbagi beberapa ruas. Gelombang di ujung sana sudah menghempas ke bibir pantai, yang di tengah masih menggulung, sedangkan gelombang di ujung situ baru mulai menggulung. Pantai yang sisi kami turun dari mobil itu agak kotor dengan sampah, lalu kami berjalan ke kiri, dan lebih bersih di sini, walaupun saat kami berjalan ke lebih kiri lagi, area pantai situ agak berbau pesing.

Pantai Huntete, Pulau Tomia, Wakatobi (Dokumentasi Pribadi)
Pantai Huntete, Pulau Tomia, Wakatobi (Dokumentasi Pribadi)

Saya menikmati hempasan gelombang pada kakiku, dan memejamkan mata sambil mendengar suara riuh ombak di sini, sampai akhirnya datang pengunjung lain yang ramai, ada orang dewasa dan anak kecil, serta memutar musik kencang melalui empat pengeras suara besar yang dibawa pada mobil pick-up nya. Waduh, maaf ya, jujur, saya sebagai pengunjung pantai merasa terganggu, bukannya ke pantai untuk menikmati suara alam, malah alunan musik yang sebenarnya bisa didengar di manapun.

Kemudian, kami menuju Tebing Ampombero. Tempat ini berada dalam satu kawasan dengan Pantai Hu'untete. Jadi, kami berkendara kembali, dan berbelok di sebuah persimpangan, lalu ikuti petunjuk papan jalan menuju Tebing Ampombero. Awalnya, sang supir sempat membuat kami ragu untuk mengunjungi tempat ini, karena penjaga pintu Tebing Ampombero sedang tidak bisa dihubungi, jadi khawatir tidak bisa masuk.

Tebing Ampombero, Pulau Tomia, Wakatobi (Dokumentasi Pribadi)
Tebing Ampombero, Pulau Tomia, Wakatobi (Dokumentasi Pribadi)

Setelah tiba di sini, saya merasa gapapa kok sudah janjian dengan penjaga pintu ataupun belum, penjaga pintu ada atau gak, karena beliau adalah yang membukakan pintu akses menuju pondok-pondok, atau rumah-rumahan di bawah situ, sedangkan saya melihat Tebing Ampombero juga sungguh indah dinikmati dari ketinggian ini. Penjaga memang sedang tidak ada, jadi kami tidak masuk ke rumah-rumahan bawah situ, gak tahu bagaimana panorama dari sudut pandang tersebut. Kami berdiri di puncak ini, dan bisa melihat puncak hijau yang melengkung di ujung sana, serta air laut di bawah tebing yang bergradasi biru muda bening sekali dan biru tua.

Taman Kurang Terawat di Puncak Kahiyanga Pulau Tomia, Wakatobi (Dokumentasi Pribadi)
Taman Kurang Terawat di Puncak Kahiyanga Pulau Tomia, Wakatobi (Dokumentasi Pribadi)

Lalu, kami menuju tempat wisata berikutnya, yaitu Puncak Kahiyanga. Dari area mobil diparkir, kami berjalan melewati taman yang agak kurang terawat, dan agak bersemak-semak untuk tiba di anjungan yang ada beton huruf "tomia". Suasana di sini adem, angin sepoi-sepoi dingin, dan membuatku merasa ngantuk.  Di sini, pengunjung dapat melihat padang rumput, pemukiman warga, dan laut lepas.

Anjungan di Puncak Kahiyanga Pulau Tomia, Wakatobi (Dokumentasi Pribadi)
Anjungan di Puncak Kahiyanga Pulau Tomia, Wakatobi (Dokumentasi Pribadi)

Saat kami di sini, sempat hujan gerimis, sehingga ada bekas rintikan hujan pada bajuku ini. Tetapi, sebagai bonusnya, setelah hujan, kami disuguhi dengan pelangi yang menawan, walaupun hanya berupa garis lengkung pendek, tetapi sangat memanjakan mataku.

Melihat Pelangi di Puncak Kahiyanga Pulau Tomia, Wakatobi (Dokumentasi Pribadi)
Melihat Pelangi di Puncak Kahiyanga Pulau Tomia, Wakatobi (Dokumentasi Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun