Mohon tunggu...
Zhian AlzaWidya
Zhian AlzaWidya Mohon Tunggu... Guru - Muslimah Sejati :)

In Syaa Allah akan bermanfaat untuk semua

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Review Buku Filsafat Ilmu Perspektif Pemikiran Ilmu

8 Maret 2020   12:30 Diperbarui: 9 Maret 2020   11:48 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Setelah kemenangan Islam ke berbagai wilayah, kajian berkembang kedalam berbagai disiplin ilmu, misalnya Al-Quran, Hadits, nahwu, shorf, kedokteran, filsafat, dan lain sebagainya.

Perluasan wilayah Islam ke berbagai negara telah membawa konsekuensi bahwa Islam harus berhadapan dengan berbagai pluralitas bangsa dan globalisasi dunia. Dari sinilah Umat Islam mulai memepelajari karya-karya Yunani kemudian diterjemahkan kedalam bahasa suryani. 

Upaya ini berlanjut sampai masa dinasti Abbasiyah. Seperti yang kita lihat,  bahwa kebudayaan dan peradaban muslim masuk ke wilayah Eropa melalui du acara: Studi orang Barat ke Andalusia, dan melalui kontak perdagangan dan penerjemahan.

Usaha besar-besaran untuk menerjemahkan buku buku berbahasaa arab kedalam bahasa latin terjadi pada abad 12-13, yang berpusat di Cordova. Meski setelah kota tersebut hatu ke tangan umat kristiani, situasinya tetap tidak berubah, peradaban dan kebudayaan Muslim tetap bersinar.

Banyak ahli sejarah membuktikan, bahwa kemunduran umat Islam itu karena dua faktor. Faktor ekternal adalah karena kekalahan umat Islam dalam perang Salib yang berkepanjangan dan adanya serangan yang amat dahsyat bala tentara Mongol. Kemudian faktor internalnya adalah semakin memudarnya tali persaudaraan umat islam dan munculnya fanatisme golongan.

Sedangkan menurut Abdussalam berkesimpulan, matinya aktivitas sains di persemakmuran Islam itu telah banyak disebabkan oleh faktor-faktor internal. Polarisasi umat Islam secara internal yang mengakibatkan disintegrasi antar mereka membuat peluang besar bagi kemenangan Kristen/Barat saat itu. 

Polarisasi tersebut juga akibat adanya rasa primordialisme ('ashabiyah) dan sektarianisme.

Sebagaimana kata Ahma Anees bahwa hanya ada satu kekuatan yang memotivasi umat islam untuk menuntut ilmu pengetahuan yaitu konsep tentang ilmu dan operasionalisasinya.alasan mengapa islam mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam zaman keemasan antara 8-11 M karena Al-Quan dan Hadits tak habis-habisnya menyeru umat Islam untuk selalu meneliti, mengkaji, dan memelihara alam yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. 

Oleh sebab itu, jika umat islam tidak ingin tertnggal maju dengan dunia barat, maka sudah saatnya untuk menghidupkan kembali (revitalisasi) warisan intelektual Islam yang selama ini terabaikan, dan jika perlu mendefenisikan kembali (redefenisi) ilmu dengan epistemology  yang diderivasi oleh wahyu itu.

Bab V berisi penutup dan kesimpulan. Umat islam memiliki tanggung jawab terhadap dirinya sendiri untuk membut dan menghasilkan dasar epistemology, yang merupakan sebuah sistem untuk menghasilkan pengetahuan pribumi yang organic dan berorientasi pada kesejahteraam umat. Karena ilmuwan sebagai pewaris nabi, maka ia memiliki tanggung jawab sebagai amar ma'ruf nahi munkar dan sebagai khalifah Allah di bumi.

Ilmu-ilmu modern barat pun masih bisa dipakai sepanjang relevan dengan nilai islam. Oleh sebab itu yang harus selalu ditinjau kembali adalah landasan falsafahnya, yang menyangkut tujuan dan kegunaannya. Di sinilah tugas ilmuwan muslim untuk meluruskan dan mengarahkannya sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai Islam. Baik konsep Sardar maupun Al-Faruqi sama-sama memiliki tujuan yang tak berbeda, yaitu: tauhid, khilafah, amanah, 'adalah, dan istishlah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun