Mohon tunggu...
Zhian AlzaWidya
Zhian AlzaWidya Mohon Tunggu... Guru - Muslimah Sejati :)

In Syaa Allah akan bermanfaat untuk semua

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Review Buku Filsafat Ilmu Perspektif Pemikiran Ilmu

8 Maret 2020   12:30 Diperbarui: 9 Maret 2020   11:48 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bab III berisi tentang filsafat ilmu dalam islam. Dalam merespon sains modern, ilmuwan muslim memiliki perspektif yang berbeda-beda:
Pertama, kelompok yang menganggap bahwa sains modern bersifat universal dan dan netral dan semua sains tersebut dapat diketemukan dalam Al-Qur'an. Contohnya Imam Al-Ghazali dan Imam As-Suyuti.

Kedua, kelompok yang menganggap ketika sains berada dalam masyarakat islam, maka fungsinya akan termodifikasi sehingga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dan cita-cita islam contohya Imam As-Syatibi

Ketiga, kelompok yang ingin membangun paradigma baru (epistemology) islam, yaitu paradigma pengetahuan dan paradigma perilaku. Pendapat ini dianut oleh Musthafa Al-Maraghi.

Salah satu ciri yang membedakan islam dengan agama yang lain adalah perhatiannya terhadap ilmu dan ilmuwan. Agama islam selalu menyeru dan mendorong umatnya untuk senantiasa mencari dan menggali ilmu. Ilmuwan pun mendapatkan perlakuan yang lebih dari islam, yang berupa kehormatan dan kemuliaan. Menurut ghulsyani, ilmu yang wajib dicari oleh setiap muslim adalah yang menyangkut posisi manusia pada hari akhirat dan yang mengantarkan kepada dirinya, penciptanya, para nabi-Nya, utusan-utusan-Nya, sifat-sifat-Nya, hari akhirat dan hal-hal yang menyebabkan dekat dengan-Nya.

Dalam islam batasan untuk mencari ilmu adalah bahwa orang-orang islam harus menuntut ilmu yang berguna dan melarang mencari ilmu yang bahayanya lebih besar daripada manfaatnya. Sumber pengetahuan islam tidak hanya berasal dari rasionalisme dan empirisme, tetapi juga intuisi dan wahyu.

Menurut Abdul Mun'im Khallaf menyebutkan ilmu dalam perspektif Al-Quran dibedakan menjadi tiga jenis :

Pertama, ilmu perolehan, yaitu ilmu yang paling istimewa yang diberikan tuhan kepada manusia.

Kedua, ilmu yang dibangun atas dasar pengalaman inderawi(empiri sensual)

Ketiga, ilmu yang didapat melalui wahyu oleh para Nabi dan Rasul.

Imu merupakan bagian dari agama itu sendiri, ia menempati posisi atau kedudukan sebagai bagia dari agama dan memiliki fungsi sebagai alat/sarana untuk memperoleh tujuan agama, yaitu memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat

Bab IV berjudul Revitalisasi Ilmu dan Tanggung Jawab Ilmuwan Muslim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun