Mohon tunggu...
Ladut Guido de Arizo
Ladut Guido de Arizo Mohon Tunggu... Petani - Clove Farmer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Petani yang Berpenghasilan Miris

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Cara Bapa Marsel Akali Anjloknya Harga Cengkeh di Manggarai Barat

9 Juli 2019   01:51 Diperbarui: 9 Juli 2019   13:14 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapa Tua Marsel lagi memetik cengkeh dikebunya (foto diambil dari Facebook Pak Marsel))

Menurutnya, cengkeh tanaman yang tidak perlu banyak dirawat. Setidaknya, cengkeh hanya perlu diurus dua kali setahun dengan cara membersihkan kebun dan memberikan pupuk pada pohon yang ada. Tidak perlu sering-sering ke kebun, apalagi sampai tiap hari berangkat, kata Bapa Marsel yang juga berprofesi sebagai petani sawah di daerahnya.

Supaya tidak mengeluarkan uang begitu banyak, Bapa Marsel menggunakan pupuk alami untuk menyuburkan pohon cengkehnya. Ketika orang-orang masih menekankan pertumbuhan tanaman pada pupuk pupuk kimia, namun dirinya telah berupaya memperbaiki tanamannya dari penyakit dan hama melalui pupuk alami. Hasilnya, panen di kebun miliknya terbilang melimpah.

Ketika banyak sekali petani gagal panen karena pohon cengkehnya tak berbunga, Bapa Marsel masih bisa meraup panen yang cukup lumayan, namun yang ia sayangkan harga cengkeh kering terus menurun.

Untuk soal jamur akar ini, Bapa Marsel melakukan penanganan dengan membersihkan akar pohon yang tampak di permukaan tanah dengan kuas sembari dikucuri air bersih dicampur dengan kapur dolomit. Jika mendesak, penyiraman fungisida baru dilakukan, sebutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun