Untuk diri yang masih dalam kubangan luka yang tercipta.
Untuk kisah yang singkat dengan balutan luka yang hebat.
Seolah membuat semuanya bersemat dan menjadikan ini semakin kuat.
Februari, kau belum kembali dan aku terus menanti.
Aku berdoa dalam hati. Semoga dalam waktu yang telah dijanjikan kau datang dengan segenap harapan.
Merangkulku yang tak pernah lelah menunggu.
Februari...
ia sudah pergi, dan kini selamanya aku sendiri.
Aku patah, tampa sempat membantah.Â
Duniaku rapuh, bahkan hampir runtuh.
Aku lelah, tapi semesta belum mengizinkan tuk menyerah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!