Mohon tunggu...
zainal arifin
zainal arifin Mohon Tunggu... Guru -

Ketika berbagi hidup terasa lebih nikmat dan dalam taat hidup menjadi lebih bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tolong Ubah Nilai Anakku

24 Oktober 2018   10:15 Diperbarui: 24 Oktober 2018   11:56 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pak Ramon merangkul erat Pak Bahana. Terlihat matanya berkaca-kaca. Sementara istrinya tak kuasa menahan tangis. Ia tahu betul bagaimana temperamen suaminya itu dan hanya sebuah ketulusan yang mampu meruntuhkan kesombongannya.

Setelah berpamitan. Mereka meninggalkan sekolah menuju mobil yang parkir di halaman sekolah. Pak Bahana menatap mereka, dengan lirih ia berkata, "Semoga mereka selamanya berbahagia dan kelak kita dipertemukan lagi di surga. Aamiin".

Ket :

0Sok atuh calik heula= silakan duduk dulu

1Sawios = tidak usah

2Hayu atuh urang ka ditu = ayo kita ke sana

3Boro-boro nanyakeun ngaranna, nu aya mah sieun we = jangankan bertanya namanya, yang ada rasa takut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun