Pak Ramon merangkul erat Pak Bahana. Terlihat matanya berkaca-kaca. Sementara istrinya tak kuasa menahan tangis. Ia tahu betul bagaimana temperamen suaminya itu dan hanya sebuah ketulusan yang mampu meruntuhkan kesombongannya.
Setelah berpamitan. Mereka meninggalkan sekolah menuju mobil yang parkir di halaman sekolah. Pak Bahana menatap mereka, dengan lirih ia berkata, "Semoga mereka selamanya berbahagia dan kelak kita dipertemukan lagi di surga. Aamiin".
Ket :
0Sok atuh calik heula= silakan duduk dulu
1Sawios = tidak usah
2Hayu atuh urang ka ditu = ayo kita ke sana
3Boro-boro nanyakeun ngaranna, nu aya mah sieun we = jangankan bertanya namanya, yang ada rasa takut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H