"Siapa ya?" Pak Bahana memandangnya. Ia mencoba mengingat-ngingat nama anak tersebut.
"Saya Wendy," jawabnya sambil tersenyum.
"Oh, Wendy. Kamu tinggi sekali Nak, dimana kamu sekolah sekarang?"
"Unversitas Udayana Pak, ambil jurusan Industri Perjalanan Wisata"
"Alhamdulillah, Â bagaimana kabar Ayahmu, sehat?"
"Alhamdulillah, Papa sehat. Sejam yang lalu Papa menelepon saya, katanya mau jemput dan sekalian ingin bertemu sekali dengan Bapak"
Tak lama kemudian, ayah dan ibu Wendy datang menghampiri Pak Bahana. Terlihat wajah Pak Ramon dan istrinya berseri-seri. Setelah bersalaman, Pak Ramon berkata dengan penuh keramahan. "Pak, kami berdua mengucapkan terima kasih atas bimbingan Bapak kepada anak kami dan maafkan kelancangan sikap saya waktu itu.
Berkat nasehat dari Bapak, Wendy menjadi anak yang rajin, jujur dan berprestasi di sekolahnya. Sekarang ia mendapat beasiswa di Universitas Udayana."
"Alhamdulillah, saya turut bangga dan berbahagia Pak. Â Ini semua adalah kehendak Allah SWT dan berkat bimbingan serta doa yang tak henti-hentinya dari Ayah Bundanya. Juga peran guru-guru yang langsung berinteraksi dengan anak-anak, Â saya hanya bagian kecil dari proses ini."
"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih pak."
"Sama-sama pak."