3. Kurangnya Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat
Di Indonesia, masih banyak orang tua yang kurang sadar akan pentingnya makanan bergizi dan tidak memiliki pengetahuan tentang makanan sehat untuk anak-anak mereka. Â Pemberian makanan yang tidak sesuai juga berperan dalam gizi buruk pada anak. Tak sedikit dari mereka menyepelekan akan pentingnya makanan sehat kepada anak.
4. Sanitasi yang Buruk
Kondisi lingkungan dan sanitasi berperan penting dalam kesehatan anak. Lingkungan yang kotor dapat menyebabkan infeksi dan penyakit, seperti diare dan infeksi parasit, yang mengganggu penyerapan nutrisi dan memperburuk kondisi gizi anak. Sanitasi yang buruk dan terbatasnya akses terhadap air bersih berdampak besar pada pertumbuhan stunting. Kondisi ini banyak dijumpai di daerah pelosok desa.
5. Terbatasnya Akses Pelayanan Kesehatan
Di daerah pelosok pedesaan, masih banyak yang belum memiliki fasilitas kesehatan. Tentu saja, hal ini menjadi kendala untuk mengatasi masalah gizi buruk di wilayah tersebut. Kurangnya kesadaran tentang pentingnya pemeriksaan gizi secara rutin juga berpengaruh pada upaya pencegahan gizi buruk.
Apa Dampak dari Stunting?
Menurut Kementerian Kesehatan, dampak stunting dapat dibagi menjadi dua aspek, yaitu:
1. Dampak KesehatanÂ
- Gagal tumbuh (berat lahir rendah, kecil, pendek, kurus)
- Hambatan perkembangan kognitif dan motorik.