Mohon tunggu...
Zainuddin El Zamid
Zainuddin El Zamid Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik

Menulis apa saja yang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Memuji Kemalasan dan Mengkritik Kerja Keras

18 Desember 2024   21:46 Diperbarui: 19 Desember 2024   13:23 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, yang terjadi dalam dunia nyata adalah sebaliknya. Alih-alih mengurangi jam kerja, masyarakat memilih untuk mempertahankan beban kerja yang sama, menghasilkan surplus yang tidak diperlukan, atau bahkan memecat sebagian pekerja sehingga menciptakan pengangguran. 

Ketimbang memberikan waktu luang yang lebih banyak kepada semua orang, masyarakat menciptakan ketimpangan: sebagian orang tetap bekerja keras, sementara sebagian lainnya tidak memiliki pekerjaan sama sekali. Menurut Russell, ini adalah pengelolaan yang tidak masuk akal terhadap sumber daya manusia.

Kritik terhadap Nilai Kerja Keras

Bagi Russell, anggapan bahwa kerja keras adalah keutamaan moral bukanlah sesuatu yang alami. Narasi ini, menurutnya, sering digunakan oleh pihak berkuasa untuk memastikan pekerja tetap patuh dan produktif. 

Sepanjang sejarah, kelas kaya dan aristokrat sering mempromosikan "keutamaan kerja" sambil memastikan bahwa mereka sendiri tidak melibatkan diri dalam kerja keras. Mereka hidup dalam kenyamanan yang didukung oleh hasil kerja orang lain.

Meskipun demikian, Russell mengakui bahwa kelas aristokrat, dengan waktu luang yang mereka miliki, sering kali berkontribusi besar terhadap peradaban. 

Mereka menciptakan seni, menemukan ilmu pengetahuan, dan menulis filsafat. Namun, kontribusi ini bukan karena mereka lebih cerdas atau lebih berbakat daripada pekerja, melainkan karena mereka memiliki waktu luang untuk memikirkan hal-hal yang lebih besar daripada sekadar bertahan hidup.

Ketimpangan dalam Pemanfaatan Teknologi

Dengan kemajuan teknologi modern, Russell percaya bahwa waktu luang tidak lagi harus menjadi hak istimewa yang hanya dinikmati oleh segelintir orang. 

Metode produksi saat ini memungkinkan distribusi kerja yang lebih adil dan waktu luang untuk semua orang. 

Namun, masyarakat modern cenderung memilih untuk mempertahankan struktur sosial yang ada, di mana kerja keras tetap dianggap sebagai tolok ukur utama nilai seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun