Berkurban, dalam konteks ini, adalah ekspresi nyata dari iman kita---menunjukkan bahwa kita siap untuk menempatkan kebutuhan orang lain di atas kepuasan diri sendiri, dan melakukan segala sesuatu dengan niat yang tulus untuk menyenangkan Allah.
Kisah ini mengajarkan kita bahwa hidup sejati adalah tentang berkurban---mengorbankan apa yang kita miliki dan apa yang kita cintai untuk kebaikan yang lebih besar. Kita diajak untuk hidup bukan sebagai tuan dari apa yang kita miliki, melainkan sebagai hamba Allah yang sejati, yang menggunakan segala yang dimiliki untuk memuliakan kehidupan bersama dan menghormati ciptaan-Nya.
Dengan demikian, hidup kita tidak hanya menjadi perjalanan mencari kesenangan duniawi, tetapi juga perjalanan spiritual yang mendalam, di mana setiap apa yang kita 'qurbankan' dalan hidup ini, bermuara pada taqarruban (pendekatan)Â diri kepada Sang Pencipta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H