Mohon tunggu...
Zainuddin El Zamid
Zainuddin El Zamid Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik

Menulis apa saja yang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ibadah Transaksional: Bentuk Kesombongan Seorang Hamba

5 Juni 2024   19:02 Diperbarui: 5 Juni 2024   19:07 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kehidupan beragama, pemahaman yang tepat mengenai amal ibadah dan pengharapan akan ridha serta ganjaran dari Allah merupakan aspek yang sangat penting, namun sering kali luput dari perhatian kita. Banyak orang menganggap bahwa amal ibadah yang mereka lakukan adalah harga yang mereka bayarkan untuk mendapatkan surga. Pandangan ini, jika tidak dipahami dengan baik, bisa membawa seseorang kepada kesalahpahaman yang berbahaya. Mari kita bahas bagaimana seharusnya kita menyikapi amal ibadah kita berdasarkan hikmah dari Ibnu Atha'illah dalam kitab Al-Hikam dan dalil-dalil syariat. 

Amal dan Rahmat Allah

Dalam salah satu hikmahnya, Ibnu Atha'illah berkata:


"Janganlah kamu mengandalkan amal yang telah kamu lakukan dan berhasil kamu laksanakan seperti shalat, puasa, sedekah, dan berbagai kebajikan lainnya untuk mendapatkan ridha Allah dan ganjaran yang dijanjikan-Nya. Tetapi, andalkanlah dalam hal itu pada rahmat, karunia, dan kemurahan Allah."

Ini berarti bahwa meskipun kita harus melaksanakan berbagai amal dan ketaatan, kita tidak boleh berpikir bahwa amal tersebut adalah harga yang kita bayar untuk surga, alias melakukan transaksi dengan Allah, atau sebut saja dengan istilah; ibadah transaksional. 

Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman: 

 [: /]

"Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: "Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar"".

(QS. Al-Hujurat: 17).

Ayat ini menegaskan bahwa keimanan dan segala amal yang kita lakukan adalah karunia dari Allah, bukan hasil usaha kita semata.

Rasulullah juga menegaskan hal ini dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Bukhari dan lainnya:

: :

"Tidak ada seorang pun di antara kalian yang masuk surga karena amalnya." Para sahabat bertanya, "Tidak juga engkau, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Tidak juga aku, kecuali jika Allah meliputiku dengan rahmat-Nya." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun