Mohon tunggu...
Yayi Solihah (Zatil Mutie)
Yayi Solihah (Zatil Mutie) Mohon Tunggu... Guru - Penulis Seorang guru dari SMK N 1 Agrabinta Cianjur

Mencintai dunia literasi, berusaha untuk selalu menebar kebaikan melalui goresan pena.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Pesan Terakhir

12 Februari 2021   06:19 Diperbarui: 12 Februari 2021   06:22 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mira meronta-ronta seperti orang kesurupan.

"Lepasin aku, Mak. Aku ingin nyusul Kang Wahyu!" Mira kembali berontak. Sejak kemarin dirinya sudah beberapa kali tak sadarkan diri.

***

Sore itu Wahyu bersiap dengan bekal di tas lusuhnya. Isinya nasi timbel, ikan asin, dan sambel terasi. Menu harian yang selalu setia menemani bekerja.

Hujan masih mengguyur dengan deras diiringi petir yang saling menyambar. Sementara Mira--istrinya yang sedang mengandung 9 bulan--tampak cemas.

"Kang, tak usah berangkat, ya. Hujan dari pagi belum reda, aku takut ditinggal sendirian," gumamnya seraya menahan langkah Wahyu.

Ada sebersit kekhawatiran yang muncul di benaknya. Entah mengapa perasaan itu makin membuncah dalam dada.

"Akang udah biasa hidup begini, Neng. Kalau Akang diam di rumah, kita makan apa?"

"Iya, tapi ... hari ini saja Akang gak usah pergi. Kan, ada waktu lain Kang." Tangan Mira meraih jemari kokoh milik suaminya.

Wahyu bergeming untuk sejenak. Namun, seulas senyum kini terukir. Seolah memberikan keyakinan kepada wanita itu agar melepasnya berjuang mengais rejeki.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun