Bisnis ilegal ini juga sangat merusak psikologi pemainnya Judi online dirancang untuk menciptakan rasa ketergantungan, saat seseorang menang mereka akan merasakan euforia dan ingin mengulanginya.Â
Namun ketika kalah mereka akan merasa terdorong untuk terus bermain demi mengembalikan kerugian, hal ini menciptakan siklus kecanduan yang sulit dihentikan.Â
Ketidakpastian dalam judi online menyebabkan stres dan kecemasan yang tinggi, pemain terus-menerus khawatir tentang kemenangan atau kekalahan yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.Â
Kekalahan berulang dan kerugian finansial yang besar dapat memicu depresi, rasa bersalah, penyesalan, dan putus asa, pecandu judi online seringkali mengalami perubahan perilaku yang signifikan.Â
Mereka mungkin menjadi lebih tertutup, mudah marah, dan menarik diri dari lingkungan sosial, Pikiran tentang judi dapat mengganggu tidur dan menyebabkan insomnia.Â
Asrul Rahmawati Jurnalis Gokepri.com menjelaskan Sani Budiantini Psikolog dari universitas Indonesia menyatakan, bahwa rehabilitasi untuk pecandu Judi Online biasanya memerlukan waktu paling singkat 3 bulan.Â
Selain cara-cara medis dan psikologis aspek spiritual menurutnya juga penting dalam proses penyembuhan dari kcanduan Judi, Sani melihat dampak psikologis dari pecandu Judi Online khsusnya ketika mereka terlilit utang.Â
Tidak hanya menghancurkan finansial, tapi juga merusak mental dan hubungan baik dengan orang-orang di sekitarnya.Â
Orang yang banyak utang biasanya tidak akan dipercaya oleh orang-orang di lingkungannya, banyak konflikyang timbul akibat utang yang menumpuk baik dengan keluarga atau pasangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H