Oleh karenanya banyak dari mereka yang menjalin hubungan baik dengan orang-orang kaya, agar agenda kampanye politik mereka berjalan lancar dengan gelontoran dana dari para Crazy Rich itu.Â
Dari situ kemudian si politisi berhasil memenangkan pemilu dan menjadi pejabat publik, terjadilah yang namanya politik balas budi dimana para Crazy Rich yang kebanyakan adalah Pengusaha ini.Â
Ingin semua bisnisnya berjalan lancar dengan memanfaatkan kedakatannya dengan pejabat, untuk mempermudah bisnis mereka mulai dari pengadaan izin usaha, pembelian properti, sampai pemberian dana.Â
Dalam konteks sekarang ini, bisa kita lihat dimana banyak para Crazy Rich yang datang ke acara kampanye, pernikahan pejabat, atau pergi ke IKN bersama Presiden.Â
Richard V. Reeves Jurnalis Brookings menjelaskan Darrel West Pakar Politik dari Brown University, dalam bukunya yang berjudul 'Billionaires-Reflections on the Upper Crust' mengatakan.Â
"Kekayaan itu sendiri bukan masalah, tapi cara yang dilakukan orang kaya menggunakan kekuatan finansialnya menjadi kekuatan politik untuk kepentingan mereka itulah yang menimbulkan masalah."Â
Bertrand Russel Filsuf asal Inggris  menilai kehidupan sosial, dikendalikan oleh kekuasaan (power) dimana hal ini bisa dimiliki karena uang (money power) atau jabatan politik (political power).
 Para Miliarder ini adalah sebagian kecil dari masyarakat yang menguasai banyak hal, mulai dari keuangan, politik, sampai sumber daya alam yang ada di satu negara.
Jadi Tersangka & Masuk PenjaraÂ
Kisah Crazy Rich di Indonesia tidak selalu tentang kemewahan Helena Lim sosok perempuan sosialita yang diberi julukan Crazy Rich PIK oleh netizen, ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi tata niaga perusahaan timah pada awal 2024 ini.Â
Bersamanya ada nama Harvey Moeis yang dikenal publik sebagai suami Sandra Dewi, total kerugian negara akibat korupsi yang dilakukan 2 Crazy Rich ini diperkirakan mencapai 271 triliun Rupiah.Â