Terkait keuangan biasanya dipegang oleh anggota keluarga yang paling tahu rumus akuntansi dasar, karena mencatat pengeluaran, pemasukan dan keuntungan dalam 1 bulan tidak mudah.Â
Apalagi jika warungnya cukup besar dan menyediakan bahan-bahan pokok yang lengkap, semuanya harus dihitung secara teliti mulai dari modal hingga total pendapatan sebulan.Â
Mas Arif sebagai kepala keluarga yang statusnya dalam bisnis ini adalah karyawan, juga dibantu oleh istrinya untuk menjaga warung. Biasanya Mas Arif menjaga di malam hari sedangkan istrinya siang hari.Â
Karena anak mereka masih kecil-kecil sehingga belum bisa jaga warung, Mas Arif biasanya dibantu oleh saudaranya ketika sang Istri berhalangan.Â
Ia juga menjelaskan bahwa sistem gaji yang diterimanya biasanya per tahun. Sesuai kesepakatan dengan pemilik warung setiap bulannya dia wajib menyetorkan total pendapatan ke bosnya.Â
Menurut Mas Arif warung sembako dan minimarket memiliki pasar masing-masing. Rezeki tidak akan tertukar. Kalau memang rezeki kita secangkir maka kita akan dapat secangkir, tidak mungkin dapat semangkok.
Memenuhi Permintaan Pembeli
Pelayanan kepada konsumen juga diperhatikan oleh pemilik dan pengelola Warung Madura. Memastikan jumlah stok barang yang tersedia cukup adalah hal yang sangat penting. Biasanya pengelola warung melakukan pembelian barang secara rutin ke grosir atau agen.Â
Biasanya dilakukan setiap minggu atau 2 kali dalam seminggu, tergantung seberapa banyak barang yang dibutuhkan. Biasanya dihitung berdasarkan penjualan bulan lalu.Â
Pengelola Warung Madura juga melakukan pengecekan stok barang secara manual, untuk memastikan barang-barang pokok seperti beras, minyak, gula, telur itu selalu tersedia.Â
Stok barang disimpan secara terstruktur di dalam kardus-kardus yang sesuai dengan jenis-jenis barangnya, seperti minuman, makanan ringan (snack), sembako, kopi, dan sebagainya.Â